Selain mengenalkan Islam, mereka juga mengenalkan kebab ke penduduk pulau Jawa. Di Arab sendiri daging kambing biasa diolah dengan cara dibakar dan dinamakan kebab.
Menurut versi yang lain, sate berasal dari para pedagang India yang datang ke pulau Jawa dan mengenalkan sajian daging ditusuk yang sudah biasa ditemukan di tanah India.
Meski ada dua versi yang berbeda soal lahirnya sate, bumbu rendaman sate merupakan ciptaan murni dari tangan pribumi.
Awalnya di Ponorogo
Dari berbagai sumber diketahui awal perkembang sate berasal dari Ponorogo, Jawa Timur, terlebih dahulu.
Sate ditengarai muncul di abad ke-19, diciptakan oleh pedagang makanan jalanan di pulau Jawa.
Pada masa itu, banyak pedagang muslim Tamil dan Gujarat dari India yang datang ke Indonesia dan memberi pengaruh budaya juga kuliner.
Dari Ponorogo inilah, sate pun menjadi makin populer dan menyebar ke seluruh nusantara.
Namun, ketika mulai menyebar dan dikenal di beragam daerah, setiap daerah memodifikasi menu sate sesuai dengan khas mereka sendiri.
Oleh sebab itu, ada beragam bentuk, rasa, bumbu rendaman, bahkan saus pelengkap yang melengkapi sate tersebut.
Kemudian, sate dibawa oleh perantau Jawa dan Madura yang menyeberang Selat Malaka hingga Malaysia dan Singapura.
Baca Juga: Tak Perlu Dicuci, Ini 5 Cara Membuat Sate Kambing Agar Empuk dan Tidak Bau Prengus
Source | : | The Spruce Eats,KOMPAS.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR