Suatu hari, John J. Fitz Gerald menulis tentang pacuan kuda yang sedang berlangsung di New York.
Para ahli mempercayai bahwa jurnalis olahraga itu menggunakan istilah ‘The Big Apple’ dari joki dan pelatih kuda.
Para joki dan pelatih olahraga pacuan kuda menyebut New York dengan julukan The Big Apple karena pacuan kuda di sana merupakan salah satu kompetisi paling penting di seluruh negeri.
Setelah digunakan oleh jurnalis John J. Fitz Gerald, julukan The Big Apple mulai digunakan oleh jurnalis surat kabar lainnya.
Kemudian, The Big Apple mulai digunakan untuk menggambarkan New York untuk hal selain pacuan kuda.
Sampai akhirnya, lama-kelamaan julukan itu melekat dan terus dihubungkan dengan kota New York.
Begitu populernya, pada 1930-an, ada lagu dan tarian di New York mulai menggunakan istilah The Big Apple.
Nama The Big Apple sempat meredup selama beberapa waktu, dan kembali populer pada 1970-an.
Pada saat itu, organisasi New York Convention and Visitor Bureau menggunakan istilah itu untuk mempromosikan kota New York.
Karena julukan The Big Apple, anggapan orang tentang New York yang menyeramkan mulai memudar, sehingga berganti memiliki kesan sebagai tempat yang menyenangkan.
Nah, hingga saat ini pun masih banyak orang yang mengenal New York dengan julukan The Big Apple.
Baca Juga: Hubungan Keadaan Alam Amerika Serikat dan Kepadatan Penduduknya
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR