Bobo.id - Kalimantan atau Borneo adalah pulau terbesar ketiga di dunia, letaknya ada di garis khatulistiwa.
Wilayah Pulau Kalimantan dimiliki oleh tiga negara, yaitu Indonesia, Brunei Darussalam, dan Malaysia bagian timur.
Karena Pulau Kalimantan berupa hutan hujan tropis yang lebat, teman-teman bisa menemukan keanekaragaman flora dan fauna yang tidak ditemukan di wilayah lain, lo.
Oleh karena itu, Pulau Kalimantan terkenal dihuni hewan langka dengan ciri khas tertentu.
Namun, sayangnya akibat perburuan liar dan kerusakan lingkungan, hewan langka yang ada di Kalimantan terancam keberadaannya.
Berikut, beberapa hewan unik yang populasinya mulai menurun di Pulau Kalimantan, apa saja? Yuk, simak!
1. Orang Utan
Orang utan atau nama ilmiahnya Pongo adalah salah satu primata langka di dunia. Apalagi, habitatnya hanya ada di hutan hujan tropis, seperti Pulau Kalimantan.
Populasi orang utan saat ini mulai langka akibat kerusakan lingkungan pada habitatnya dan perburuan liar yang masih dilakukan.
Padahal, induk orang utan hanya bisa melahirkan satu anak dalam waktu tujuh atau delapan tahun sekali.
Karena kedua faktor itulah, orang utan sudah masuk ke dalam daftar terancam punah sejak tahun 2017 menurut IUCN Red List.
Baca Juga: 30 Nama Bandara Internasional di Indonesia, dari Banten hingga Kalimantan Selatan
2. Tenggiling
Apakah teman-teman pernah melihat tenggiling? Melihat tenggiling sekarang ini sudah sulit, karena populasinya terus menurun.
Penyebab utamanya adalah perburuan liar yang terus terjadi setiap tahunnya.
Tenggiling atau nama ilmiahnya Pholidota dipercaya sisiknya bisa dijadikan obat, padahal tidak ada bukti ilmiahnya.
Selain jadi obat, daging tenggiling kerap dikonsumsi atau diawetkan untuk dijadikan pajangan.
Akibatnya, IUCN Red List memasukkan tenggiling sebagai daftar hewan yang terancam punah sejak 2019.
Sedangkan, spesies lainnya yang tersebar di seluruh dunia juga masuk dalam daftar rentan.
3. Bekantan
Bekantan yang mendiami Pulau Kalimantan juga termasuk jenis primata lainnya yang terancam punah.
Bekantan mempunyai ciri fisik yang mudah dikenali, yaitu berhidung besar, suaranya nyaring, berekor panjang, serta punya bulu berwarna merah kecokelatan.
Penyebab utama berkurangnya populasi bekantan tentu saja kerusakan tempat tinggalnya, akibat perluasan lahan manusia.
Baca Juga: 5 Baju Adat yang Pernah Digunakan Presiden Jokowi saat HUT Kemerdekaan RI dari Tahun ke Tahun
Sehingga, bekantan mulai kesulitan mencari sumber makanan dan berkembang biak.
Setidaknya, diperkirakan bekantan yang ada di alam liar tinggal tersisa 7.000 ekor saja dan sudah masuk dalam daftar terancam menurut IUCN Red List.
4. Lutung Merah
Lutung merah atau nama ilmiahnya Presbytis rubicunda adalah primata yang awalnya masih banyak populasinya, karena jadi hewan endemik Pulau Kalimantan.
Namun, akibat kerusakan lingkungan dan perburuan liar, lutung merah saat ini populasinya menurun drastis.
Lutung merah punya ciri-ciri fisik yang mudah dikenali, yaitu bulunya berwarna kemerahan, wajahnya kecil, dan fisiknya tidak terlalu besar.
Menurut IUCN Red List, lutung merah masuk dalam daftar rentan sejak 2015.
5. Lutung Dahi Putih
Lutung dahi putih atau nama ilmiahnya Presbytis frontata adalah primata yang mempunyai bulu berwarna cokelat dengan dahi berwarna putih.
Karena perburuan liar dan kerusakan habitatnya, populasi lutung dahi putih juga menurun drastis.
Padahal, lutung dahi putih jadi spesies endemik yang tidak ditemukan di luar Pulau Kalimantan.
Baca Juga: Kondisi Geografis Pulau Kalimantan Berdasarkan Peta, Materi Kelas 5 SD Tema 1
Oleh karena itu, IUCN Red List memasukkan lutung dahi putih ke dalam daftar hewan yang rentan dan perlu dijaga.
Nah, itulah berbagai macam hewan unik di Pulau Kalimantan yang mulai terancam punah akibat perburuan liar dan kerusakan lingkungan tempat tinggalnya.
(Penulis: Silmi Nurul Utami)
---
Kuis! |
Negara mana saja yang mempunyai wilayah Pulau Kalimantan? |
Petunjuk: Cek halaman 1! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR