Berapa banyak air yang dibutuhkan akan sangat bergantung pada kebutuhan air tanaman tertentu dan seberapa aktif tanaman itu tumbuh.
Jenis tanah atau media tanam serta cuaca juga menjadi pertimbangan penting.
Tanah berpasir ringan atau kapur perlu disiram lebih sering daripada tanah liat berat, tetapi hanya sedikit air yang dapat diterapkan pada setiap penyiraman, karena kelebihannya akan mudah terkuras.
Tanah dalam pot yang berupa tanah liat dapat disiram lebih jarang, tetapi membutuhkan aplikasi air yang lebih banyak karena mereka dapat menahan lebih banyak di dalam strukturnya.
Teman-teman juga bisa meletakan sebuah piring di bawah pot yang akan menjadi tempat penampung kelebihan air.
Kelebihan air pun bisa jadi cadangan untuk tanah saat dibutuhkan.
Pada pot kecil, teman-teman bisa menggunakan cara dengan mengangkat pot setelah disiram.
Bila pot terasa kurang berat, maka tambahkan lagi sedikit air pada tanah.
Sedangkan untuk tanaman yang terlihat layu, bisa jadi akan membutuhkan jumlah air lebih banyak.
Tapi pemberian air haru dilakukan secara perlahan dan menyeluruh agar air bisa benar-benar mencapai bagian akar tumbuhan.
Untuk melakukannya, cobalah kurangi tekanan pada air saat menyiramnya sehingga air akan terserap secara perlahan.
Baca Juga: Punya Banyak Warna dengan Beragam Arti, Ini Cara Tanam Bunga Daisy di Rumah
Kenapa Air Sering Tumpah saat Kita Memindahkannya dari Gelas? Ini Penjelasannya
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR