Bobo.id - Teman-teman, sudahkah kamu membuka halaman muka Google pagi ini?
Ada yang menarik dari Google Doodle hari ini, suatu ikon unik yang sudah tidak asing lagi bagi orang-orang Indonesia.
Google Doodle hari ini menyuguhkan gambar mangkuk ayam jago, salah satu alat makan dan ikon populer di Indonesia.
Mangkuk ayam jago biasanya kita temui di warung mi ayam, bakso, soto, dan tempat-tempat makan yang ada di hampir seluruh wilayah Indonesia.
Namun, tahukah kamu bagaimana kisah awal mangkuk ayam jago menjadi populer hingga saat ini? Yuk, cari tahu fakta dan sejarah uniknya dari artikel ini!
Dari Tiongkok
Meskipun keberadaan mangkuk ayam jago mudah ditemukan di Indonesia, faktanya ikon unik ini berasal dari Tiongkok, teman-teman.
Mangkuk ayam jago biasa disebut sebagai Jigongwan oleh masyarakan Kanton.
Sedangkan penduduk di wilayah Tiongkok utara menyebutnya Gongjiwan, sementara di Tiongkok selatan disebut dengan Jijiaowan.
Sejak kapan mangkuk ayam jago ini digunakan oleh masyarakat Tiongkok?
Dilansir dari National Geographic Indonesia, penggunaan mangkuk ayam jago bermula pada masa Dinasti Ming.
Baca Juga: Raja Charles III Dijuluki Raja Tertua dalam Sejarah Inggris, Mengapa?
Tepatnya, pada periode pemerintahan Kaisar Chenghua yang memerintah sejak tahun 1465 hingga 1487.
Pada saat itu, Sang Kaisar memesan empat buah cawan bergambar ayam jago dan ayam betina pada pengrajin keramik khusus kekaisaran di daerah Jingdezhen.
Pengrajin keramik ini sudah terkenal menghasilkan keramik untuk istana sejak abad 6 Masehi.
Cawan keramik yang dipesan oleh Kaisar Chenghua digunakan khusus untuk dirinya dan istri, sebagai tanda cinta.
Pada keramik tersebut, ada gambar ayam jago, ayam betina, dan anak-anak ayam yang melambangkan banyak anak, banyak rejeki.
Makna Simbolis
Tidak sembarangan memesan, ternyata gambar ayam jago yang dilukis di cawan mangkuk tersebut punya makna simbolis khusus, lo.
Kata Ji, yang berarti ‘ayam’, mirip bunyinya dengan kata Jia yang bermakna ‘rumah’.
Nah, kisah populernya mangkuk ayam jago tersebut tidak lepas dari peran kaisar-kaisar Tiongkok yang menyukainya.
Adapun Kaisar Wanli (memerintah tahun 1572-1620) dan Kaisar Kangxi (memerintah tahun 1661-1722) dari Dinasti Qing, berani memberikan harga mahal untuk mangkuk ayam jago tersebut.
Kaisar Qian Long (memerintah tahun 1735-1796) bahkan membuatkan puisi khusus untuk memuja mangkuk ayam jago itu.
Baca Juga: 7 Keajaiban Dunia Kuno, Piramida Agung Hingga Mercusuar Alexandria
Oleh sebab itulah, pada masa Dinasti Qing, mangkuk ayam jago mulai diproduksi secara massal agar masyarakat juga dapat memilikinya.
Sejak saat itulah, masyarakat kelas menengah selain dari keluarga kaisar, bisa memiliki mangkuk ayam jago.
Bagi para petani, mangkuk ayam jago bahkan juga merupakan lambang kerja keras untuk mendapat kemakmuran.
Sebab, ayam jago membangunkan mereka di pagi hari untuk segera bekerja di ladang.
Selanjutnya, pda awal abad ke-20, mangkuk ayam jago akhirnya mulai dikenal oleh masyarakat dunia.
Dibawa oleh para perantau, mangkuk ayam jago menyebar ke beberapa negara di Asia Tenggara.
Tidak hanya disukai semua orang, cawan ayam jago yang berasal dari Tiongkok juga dicari oleh para kolektor barang antik di seluruh dunia.
Tidak heran, sebab mangkuk ayam jago menjadi simbol keberuntungan, kerja keras, dan kemakmuran bagi sebagian banyak orang.
---
Kuis! |
Siapa kaisar yang membuat puisi tentang mangkuk ayam jago? |
Petunjuk: Cek halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR