Bobo.id - Saat menulis sebuah kalimat akan ada banyak kata yang perlu digunakan termasuk kata transisi.
Kata transisi merupakan kata peralihan yang biasa digunakan antar kalimat, yang akan dijelaskan dalam materi Bahasa Indonesia kurikulum merdeka kelas VII SMP.
Jadi kata transisi memiliki peran penting dalam penulisan sebuah teks.
Tanpa menggunakan kata transisi, teman-teman akan kesulitan untuk menggabungkan beberapa kalimat dalam satu paragraf.
Bahkan kata transisi juga akan membantu dalam menghubungkan antar paragraf, lo.
Selain itu, kata transisi juga memiliki beberapa jenis yang berbeda berdasarkan penggunaannya nanti.
Karena pentingnya kata transisi, teman-teman harus memahami penggunakan jenis kata satu ini.
Agar bisa menggunakan dengan tepat, akan dijelaskan beberapa hal tentang kata transisi yang perlu dipahami.
Pengertian Kata Transisi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata transisi bisa diartikan sebagai peralihan dari situasi, tempat, tindakan, dan lain sebagainya ke tempat yang lain.
Selain itu transisi juga bisa diartikan sebagai masa peralihan atau percobaan yang sifatnya belum stabil.
Baca Juga: Kalimat Larangan: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contoh Kalimatnya
Jadi berdasarkan penjelasan tersebut, kata transisi bisa diartikan sebagai kata yang menghubungkan antar kalimat atau paragraf.
Dalam dunia tulis menulis, kata transisi akan sangat membantu untuk mengkorelasikan antar kalimat agar tetap padu dan kohesi.
Gabungan antar kalimat atau paragraf dengan menggunakan kata transisi tidak membuat terjadinya pergeseran topik secara mencolok.
Ada banyak kata transisi yang bisa digunakan dan dikelompokkan dalam beberapa jenis.
Jenis Kata Transisi
1. Transisi Aditif
Kata transisi aditif adalah transisi yang tepat digunakan untuk merujuk pada poin tambahan dari poin sebelumnya.
Contohnya adalah 'memang', 'di samping itu', 'apalagi', 'faktanya', 'atau', dan lain sebagainya.
2. Transisi Adversatif
Lalu ada juga transisi adversatif yang banyak digunakan untuk kalimat atau paragraf yang sifatnya merugikan.
Jadi kata transisi ini lebih banyak digunakan untuk konteks negatif, seperti konflik atau kontradiksi.
Baca Juga: Kalimat Ajakan: Pengertian, Ciri-Ciri, hingga Contoh Kalimatnya
Contohnya adalah 'tapi', 'sementara', 'namun', 'sedangkan', 'tapi meski begitu', dan lain sebagainya.
3. Transisi Kausal
Kemudian ada juga transisi kausal atau yang lebih banyak dikenal dengan transisi sebab akibat.
Jenis transisi ini lebih sering digunakna untuk kondisi pristiwa yang disebabkan oleh beberapa faktor lain.
Contohnya adalah 'demikian sehingga', 'karenanya', 'jadi', 'seandainya', dan lain sebagainya.
4. Transisi Berurutan
Ada juga transisi berurutan yang banyak digunakan untuk mengekspresikan kesimpulan, penyimpangan, penjumlahan, atau urutan numerik.
Contoh kata transisi berurutan, yaitu 'sebelum', 'alhasil', 'mulanya', 'akhirnya', dan lain sebagainya.
Contoh Kalimat dengan Kata Transisi
Contoh pertama
- Monika memilik hobi bersepeda, setiap sore pasti menyempatkan untuk bersepeda di sekitar tempat tinggalnya.
Baca Juga: Mengenal Perbedaan Fakta dan Opini Melalui Pengertian, Ciri, dan Contoh
- Sari lebih suka memasak, pagi dan malam hari pasti ia memasak untuk dirinya sendiri dan orangtuanya.
Dua kalimat itu akan digabungkan jadi satu dengan menggunakan kata transisi, maka akan menjadi.
Monika memilik hobi bersepeda, setiap sore pasti menyempatkan untuk bersepeda di sekitar tempat tinggalnya. Sementara Sari lebih suka memasak, pagi dan malam hari pasti ia memasak untuk dirinya sendiri dan orangtuanya.
Contoh kedua
- Niko mengecat pagar rumah.
- Nina memasak di dapur untuk makan malam.
Dua kalimat itu akan digabungkan menjadi satu kalimat dengan menggunakan kata transisi.
Niko mengecat pagar rumah sedangkan Nina memasak di dapur untuk makan malam.
Nah, itu tadi penjelasan tentang kata transisi yang perlu dipahami agar bisa digunakan dengan tepat.
Baca Juga: Mengenal Pronomina dari Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contoh dalam Kalimat
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan kata transisi? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR