Bobo.id - Banyak orang yang sudah ketergantungan membawa ponsel ke mana pun mereka pergi.
Biasanya, kita tidak bisa lepas dari ponsel karena digunakan untuk membaca buku elektronik, bermain, membuka media sosial, atau pun berkomunikasi melalui aplikasi pesan gratis.
Oleh sebab itu, ponsel menjadi benda wajib yang tidak bisa ditinggalkan. Namun, ketergantungan membawa ponsel berbahaya dan ponsel tidak bisa disimpan sembarangan, lo.
Penyebabnya, ponsel memancarkan radiasi cahaya biru yang berbahaya bagi kesehatan.
Untuk itu, teman-teman sebaiknya mengetahui tempat terlarang untuk menyimpan ponsel. Di mana saja itu? Yuk, simak informasi berikut demi kesehatan tubuh.
Tempat Terlarang untuk Menyimpan Ponsel
1. Saku Pakaian
Tahukah teman-teman, ternyata kebiasaan menyimpan ponsel di saku pakaian berbahaya, lo.
Padahal kebiasaan ini hampir dilakukan semua orang, ponsel biasanya disimpan pada saku kemeja atau celana.
Kebiasaan ini berbahaya karena, ponsel yang aktif disimpan di saku pakaian dapat meningkatkan radiasi.
Bahkan tingkat radiasinya mencapai dua hingga tujuh kali lebih tinggi daripada disimpan di tas atau sarung ponsel.
Baca Juga: Penyebab Video YouTube Tidak Bisa Diputar di Ponsel dan Cara Mengatasinya
Risikonya, radiasi ponsel akan memicu risiko tumor dan mengubah struktur DNA tubuh kita.
Menurut Penelitian Kanker Dunia dari WHO, radiasi ponsel punya sifat karsinogenik (pemicu kanker) bagi manusia.
Jadi, jangan lagi menyimpan ponsel di dalam saku celana atau kemeja, ya.
2. Di Kasur atau Bawah Bantal
Tempat terlarang lainnya untuk menyimpan ponsel adalah di kasur atau bawah bantal. Apakah teman-teman masih sering melakukannya?
Kalau iya, sebaiknya segera dihentikan karena memicu suhu ponsel jadi lebih panas.
Apalagi, jika kita menyimpannya sambil diisi daya baterainya. Akibatnya, ponsel jadi panas hingga memicu kebakaran di atas kasur atau bantal yang mudah terbakar.
Selain itu, memainkan ponsel sebelum tidur di juga mengganggu jam tidur biologis, lo.
Sebab, sinar ponsel memengaruhi produksi melatonin, yaitu hormon yang menyebabkan kita mengantuk.
Selain itu, gelombang mikro yang dipancarkan ponsel dapat meningkatkan risiko penyakit kanker.
3. Menancap di Colokan Listrik
Baca Juga: Hati-Hati, Ini 6 Bahaya Tidur di Dekat Ponsel bagi Kesehatan, Salah Satunya Merusak Otak
Punya kebiasaan meninggalkan ponsel menancap di colokan listrik?
Sebaiknya jangan diulangi lagi karena baterai ponsel yang sudah penuh, tetapi masih menancap di colokan listrik menyebabkan kerusakan pada komponennya.
Bahkan, aliran listrik yang terus-menerus ini dapat menaikkan suhu ponsel hingga memicu kebakaran, lo.
Jadi, isilah dayanya sebelum habis dan cabut jika sudah penuh.
4. Dekat dengan Wajah
Tempat terlarang menyimpan ponsel tentu di dekat wajah, karena bisa mengontaminasi permukaan kulit wajah.
Penyebabnya, seluruh permukaan ponsel yang sering dipegang mengandung sejumlah bakteri, debu, dan kotoran yang menempel.
Jadi, jika kita terkontaminasi maka dapat memicu penyakit kulit atau peradangan. Oleh karena itu, jangan biasakan mendekatkan ponsel ke permukaan wajah.
5. Di Kompartemen Sarung Tangan
Biasanya, di dasbor mobil ada kota penyimpanan atau namanya kompartemen sarung tangan.
Lebih baik teman-teman tidak menyimpan ponsel di dalamnya.
Baca Juga: Cara Melihat Sandi Akun Google di Ponsel dan Komputer
Karena suhu di kompartemen sarung tangan tidak stabil, bisa jadi terlalu panas hingga terlalu dingin tergantung cuacanya.
Akibatnya, ponsel yang disimpan dalam kompartemen sarung tangan bisa rusak, datanya hilang, baterai bocor, hingga mati tanpa diketahui alasannya.
Oleh karena itu, jauhkan dari kompartemen sarung tangan dan simpan di tempat lain saja.
Nah, itulah lima tempat terlarang untuk menyimpan ponsel, mulai dari saku pakaian hingga di kompartemen sarung tangan.
---
Kuis! |
Kenapa kita tidak bisa lepas dari ponsel? |
Petunjuk: Cek halaman 1! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR