Bobo.id - Setiap tanggal 1 Oktober, seluruh rakyat Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila.
Hari Kesaktian Pancasila sudah diperingati sejak tahun 1966, setelah pemberontakan Gerakan 30 September 1965.
Adapun tokoh yang mencetuskan Hari Kesaktian Pancasila yaitu Bapak Soeharto, yang kala itu masih menjabat sebagai jenderal Panglima Angkatan Darat.
Penetapan peringatan tersebut tercantum dalam Surat Keputusan Menteri atau Panglima Angkatan Darat Jenderal Soeharto pada 17 September 1966 lalu.
Isi dari surat keputusan tersebut adalah memerintahkan seluruh pasukan Angkatan Darat, pasukan angkatan lain, serta masyarakat untuk memperingati Kesaktian Pancasila.
Dilansir dari Kompas.id, terbit Keputusan Presiden Nomor 153 Tahun 1967 tentang penetapan tanggal 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila secara resmi.
Selain untuk menghormati jasa dan perjuangan Pahlawan Revolusi, Hari Kesaktian Pancasila juga diperingati untuk meresapi keyakinan serta kesaktian Pancasila.
Sejak ditetapkan sebagai dasar negara Indonesia, Pancasila menjadi satu-satunya pandangan hidup yang dapat mempersatukan seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 berdasarkan Dekrit Presiden yang dikeluarkan Presiden Soekarno pada 5 Juli 1959.
Meskipun terjadi upaya penggantian ideologi Pancasila menjadi ideologi komunis pada Gerakan 30 September oleh PKI, Pancasila tidak bisa tergantikan.
Kesaktian Pancasila yang mempersatukan inilah yang menjadi salah satu latar belakang ide penetapan Hari Kesaktian Pancasila.
Baca Juga: 20 Link Twibbon Hari Kesaktian Pancasila Terbaru Tahun 2022
Pancasila Ideologi yang Terbuka
Pancasila merupakan dasar negara dan ideologi yang menjadi pedoman masyarakat Indonesia.
Dasar negara merupakan landasan dan fondasi negara, artinya penyelenggaraan pemerintahan negara berpedoman pada Pancasila.
Sedangkan ideologi berarti ide, konsep, gagasan, cita-cita, pedoman, dan pandangan hidup bagi bangsa.
Sebagai ideologi, Pancasila mempunyai sifat yang terbuka, yang artinya tidak dimutlakan, artinya terlahir dari hasil kesepakatan masyarakat.
Ideologi terbuka juga dijelaskan sebagai pandangan hidup bangsa yang dapat berinteraksi dengan perkembangan zaman, serta bersifat dinamis.
Pancasila sebagai ideologi terbuka memiliki arti Pancasila bergerak seiring perkembangan aspirasi masyarakat yang sesuai dengan kehidupan bangsa Indonesia dan perkembangan zaman.
Jadi, penerapan Pancasila tetap bisa disesuaikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan sarana komunikasi.
Sila-sila dalam Pancasila tidak bisa diganti bunyinya, namun nilai-nilai dari setiap silanya bisa diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan di zaman yang maju ini.
Tujuannya untuk mewujudkan cita-cita untuk hidup berbangsa dalam mencapai harkat dan martabat kemanusiaan.
Nilai Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
Baca Juga: Kenapa Bendera Setengah Tiang Memiliki Makna Berkabung atau Duka?
Untuk menjadi ideologi terbuka, Pancasila harus mencakup dalam tiga hal berikut ini.
1. Nilai dasar
Nilai dasar yaitu nilai yang mendasar yang biasanya tetap dan tidak berubah dan ini terdapat dalam isi kelima sila dalam Pancasila.
2. Nilai instrumental
Nilai instrumental yaitu nilai dasar yang dijelaskan secara lebih luas seperti dalam UUD 1945 dan undang-undang lainnya.
3. Nilai praktis
Nilai praktis yaitu nilai-nilai yang dilaksanakan di kehidupan sehari-hari, baik di kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Dalam perkembangan masyarakat yang semakin pesat, Pancasila tetap harus menjadi pedoman bersosialisasi dan bermasyarakat.
Misalnya, meskipun budaya individualistis masuk ke Indonesia, masyarakat tetap harus berpegang pada sila-sila Pancasila, seperti sila kedua dan ketiga.
Dengan begitu, ciri khas dan jati diri rakyat Indonesia tidak hilang ditelan zaman.
----
Kuis! |
Mengapa Pancasila merupakan ideologi terbuka? |
Petunjuk: Cek di halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | kompas.id |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR