Bobo.id - Teman-teman, pernahkah kamu mendengar atau membaca tentang hujan asam?
Hujan asam adalah hujan air yang memiliki pH rendah, namun air tersebut bersifat asam yang korosif, atau mengikis partikel lain.
Hujan asam ini dapat terjadi di suatu wilayah yang lingkungannya telah tercemar dengan sangat buruk.
Pada pelajaran IPA kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka Belajar, kamu harus menjelaskan proses terjadinya hujan asam dan dampaknya. Yuk, cari tahu selengkapnya dari penjelasan berikut ini!
Proses Terjadinya Hujan Asam
Hujan asam dapat diketahui dengan pengukuran pH air hujan. Normalnya, air hujan memiliki pH sekitar 5,6, sementara pH air hujan asam sekitar 4,2 dan 4,4.
Power of Hydrogen (pH) adalah sebuah derajat keasaman untuk mengukur tingkat keasaman suatu larutan.
Dilansir dari National Geographic, ada beberapa faktor penyebab hujan asam, misalnya letusan gunung berapi.
Ketika gunung berapi meletus, maka gunung akan melepaskan beragam bahan kimia yang dapat membuat hujan asam terjadi.
Namun, ada juga aktivitas manusia yang menyebabkan hujan asam, misalnya adanya pembangkit listrik berbahan bakar batu bara, limbah pabrik, dan limbah kendaraan.
Saat manusia membakar bahan bakar fosil, sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NOx) dilepaskan ke atmosfer.
Baca Juga: Polusi Tanah: Penyebab, Contoh, dan Dampaknya bagi Lingkungan
Polutan udara ini akan bereaksi dengan air, oksigen, dan zat lain, kemudian membentuk asam sulfat dan asam nitrat di udara.
Selanjutnya, angin akan menyebarkan senyawa asam melalui atmosfer, hingga kemudian terjadi hujan asam.
Dampak Hujan Asam
1. Perubahan Iklim
Perlu diketahui, nitrogen oksida (NOx) adalah polutan utama yang dapat membahayakan kehidupan manusia.
Selain itu, belerang dioksida juga berkontribusi dalam menciptakan perubahan iklim di lingkungan.
Nah, kedua gas ini menyebabkan masalah lingkungan dan kesehatan yang menyebar karena polusi udara dan hujan asam.
2. Perairan Beracun
Pada perairan di Bumi, seperti danau, sungai, dan lahan basah, hujan asam mengakibatkan air perairan menjadi lebih asam.
Jika air perairan di Bumi lebih asam, maka menghasilkan banyak penyerapan alumunium dari tanah, yang kemudian dibawa ke sungai dan danau.
Dampaknya, perairan menjadi beracun untuk organisme yang hidup di air, seperti udang, kerang, ikan, dan sebagainya.
Baca Juga: Penyebab dan Dampak Polusi Udara yang Membahayakan Makhluk Hidup
3. Merusak Hutan
Selain dapat meracuni perairan di Bumi, hujan asam juga dapat merusak hutan, terutama hutan-hutan di dataran tinggi.
Ketika air hujan asam meresap ke dalam tanah, asam tersebut akan mengendap dan membuat tanah kehilangan nutrisi kalsium di dalamnya.
Akibatnya, alumunium akan dilepaskan ke dalam tanah, yang kemudian membuat pohon kesulitan menyerap air.
Pohon dan tanaman menjadi kurang sehat, rentan terhadap suhu dingin, serangga, dan penyakit.
4. Buruk untuk Kesehatan
Hujan asam yang tidak sengaja dihirup atau mengenai tubuh manusia akan menyebabkan gangguan kesehatan.
Pada orang yang sebelumnya sudah memiliki riwayat penyakit pernapasan, hujan asam akan memperburuk gejala.
Partikel sulfur dioksida dan nitrogen oksida berukuran kecil juga dapat menyebabkan asma, bronkitis, bahkan iritasi mata.
---
Kuis! |
Mengapa hujan asam dapat meracuni perairan? |
Petunjuk: Cek halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR