Lukisan kaca telah dikenal di Cirebon sejak abad ke-17 Masehi. Keberadaannya bersamaan dengan berkembangnya Islam di Pulau Jawa.
Lukisan kaca ini berperan sebagai media dakwah Islam pada pemerintahan Panembahan Ratu di Cirebon, teman-teman.
Pengaruh Islam menjadi ciri khas dari lukisan kaca Cirebon, seperti gambar kabah, masjid dan kaligrafi berisi ayat Alquran atau Hadis.
Seiring berjalannya waktu, cerita wayang juga berpengaruh pada pilihan tema lukisan kaca, seperti tokoh Kresna, Arjuna, Rama, Lesmana.
Teknik melukis lukisan kaca ini dilakukan dengan cara terbalik atau melukis di bagian belakang sehingga dibutuhkan ketelitian.
2. Lukisan Kamasan dari Bali
Seni lukisan Kamasan berasal dari Kamasan yang berasal di Kabupaten Klungkung Bali, teman-teman.
Lukisan Kamasan secara konsisten mengangkat tema cerita pewayangan yang diangkat dari wiracarita Ramayana, Mahabharata, Tantri dan Sutasoma.
Secara garis besarnya, tema pesan lukisannya kental dengan ajaran moral serta filosofi hukum karma dan reinkarnasi dalam Hinduisme.
Media yang digunakan untuk melukis dibuat dari bahan kasar atau kain belacu yang sebelumnya dicelupkan ke dalam tepung beras.
Selain di atas kanvas, lukisan wayang Kamasan kini banyak digunakan untuk menghiasi aneka suvenir, seperti topi, tas, dompet, kipas.
Baca Juga: Karya Seni Rupa daerah: Ciri Umum, Jenis, dan Fungsinya, Materi Kelas 5 SD/MI
Penglihatan Mulai Buram? Ini 3 Hal yang Bisa Jadi Penyebab Mata Minus pada Anak-Anak
Source | : | Kompas.com,kemdikbud.go.id,Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR