Bobo.id - Bulan atau dalam bahasa Inggris disebut Moon ini merupakan satu-satunya satelit alami yang dimiliki oleh Bumi.
Jika teman-teman perhatikan dari posisinya, Bulan termasuk salah satu benda ruang angkasa yang paling dekat dengan Bumi.
Bulan tampak bersinar karena memantulkan cahaya dari Matahari. Sebab, sebenarnya Bulan tidak menghasilkan cahayanya sendiri.
Bahkan, Bulan tidak memantulkan banyak cahaya untuk bersinar, hanya 3 hingga 12 persen dari sinar Matahari yang mengenainya.
Meski begitu, Bulan tetap saja menjadi obyek paling terang kedua di langit setelah Matahari, teman-teman.
Meskipun tidak secerah Matahari, Bulan diketahui masih 100.000 kali lebih terang dari bintang-bintang di sekelilingnya.
Jika kita melihat pada siang hari, warna Bulan akan terlihat redup dan putih dikelilingi oleh birunya langit.
Namun jika sudah malam, Bulan akan tampak bervariasai, seperti berwarna kuning cerah hingga merah terang.
Dilansir dari ZME Science, perbedaan warna Bulan ini sebenarnya disebabkan oleh fenomena optik di atmosfer Bumi.
Apa Warna Bulan Sebenarnya?
Dilansir dari NASA, ternyata warna Bulan yang kita lihat dapat berubah bergantung pada kondisi di malam hari.
Baca Juga: Mengapa Bulan Disebut sebagai Satelit Alami Bumi?
Di luar atmosfer Bumi, Bulan tampak gelap dengan pantulan sinar dari Matahari. Ini yang membuatnya tampak abu-abu kecoklatan.
Warna abu-abu pada Bulan ini dikarenakan sebagian besar mengandung oksigen, silikon, magnesium, besi, kalsium, dan alumunium.
Sebenarnya ada juga batuan Bulan yang berwarna kehijauan yang dikenal sebagai olivine, namun jumlahnya tidak banyak.
Batuan bulan yang berwarna lebih terang biasanya adalah feldspar plagioklas, sedangkan batuan yang lebih gelap adalah piroksen.
Sebagian besar bebatuan yang kita lihat adalah batuan vulkanik dan kemudian dikeluarkan dari dalam Bulan selama letusan gunung berapi.
Dilansir dari Universe Today, saat kita melihat Bulan dari Bumi, sebagian atmosfer akan menghalangi pandangan kita.
Nah, hal inilah yang akan memengaruhi bagaimana warna Bulan akan terlihat oleh mata, teman-teman.
Saat Bulan berada rendah di atas langit, kita akn melihat cahaya Bulan menembus sebagian besar atmosfer sehingga Bulan terlihat merah.
Semakin tinggi langit, Bulan akan semakin tertutup oleh atmosfer. Hal ini menyebabkan warna Bulan berubah menjadi lebih kuning.
Sementara itu, saat posisi Bulan sedikit lebih tinggi, blocking dari atmosfer Bumi menyebabkan pada siang hari Bulan terlihat putih kebiruan.
Sederhananya, saat siang hari, Bulan harus bersaing dengan sinar Matahari yang juga dihamburkan oleh atmosfer sehingga tampak berwarna putih.
Baca Juga: Jangan Sampai Terlewat, Ini 7 Fenomena Langit Bulan September 2022, Akan Ada Ekuinoks!
Lalu bagaimana dengan daerah gelap pada Bulan?
Dilansir dari Kompas.com, daerah gelap di Bulan disebut juga sebagai Lunar Maria yang terbentuk oleh letusan gunung api purba.
Lunar maria ini menutup sekitar 16 persen permukaan bulan dan sebagian besar di sisi yang dapat kita lihat dari Bumi.
Para astronom mengira lunar maria ini terbentuk sekitar 3-3,5 miliar tahun yang lalu ketika bulan jauh lebih aktif secara vulkanik.
Bulan Memantulkan Cahaya Matahari
Seperti telah diketahui, Bulan bersinar karena terkena sorot cahaya Matahari dan memantulkan cahayanya.
Selain itu, posisi Bulan selalu berpindah dan tidak selalu berada di yempat yang sama, teman-teman.
Siklus bulan terkadang lebih dekat dan lebih jauh dari Matahari. Hal ini yang membuat terkadang Bulan bisa terlihat di siang hari.
Saat bulan mendekati fase bulan baru dan dekat dengan matahari, maka satelit alami ini dapat dilihat dengan mudah pada siang hari.
Pasalnya, di fase ini bulan memantulkan lebih banyak cahaya matahari kembali ke bumi.
Dilansir Live Science, bulan bersinar karena permukaannya memantulkan cahaya dari matahari.
Baca Juga: 7 Alasan Kenapa di Bulan Tidak Ada Kehidupan? Materi Kelas 6 SD/MI
Kecerahan bulan yang dilihat dari Bumi bergantung pada posisi bulan dalam orbitnya mengelilingi planet.
Nah, itulah warna sebenarnya dari Bulan sebagai satelit alami Bumi. Semoga informasi ini bisa menjawab rasa penasaran teman-teman, ya.
(Penulis: Lulu Lukyani)
----
Kuis! |
Berapa banyak Bulan memantulkan cahaya Matahari? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.
Source | : | Kompas.com,NASA,Live Science,warna bulan sebenarnya |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR