Pada kucing betina belang tiga, terjadi penambahan satu kromosom X yang membuat kucing betina memiliki tiga warna berbeda di tubuh mereka.
Meski memiliki kelainan genetik, kucing betina dengan kromosom XXX ini bisa hidup dengan normal, karena kelainan genetik tidak akan berpengaruh pada kesehatan mereka.
Kelainan kelebihan kromosom juga bisa terjadi pada kucing jantan, lo!
Kucing jantan normal memiliki kromosom XY. Jika ada penambahan kromoson X, itu akan membuat kromosom kucing jantan menjadi XXY atau kucing jantan belang tiga.
Sayangnya, kelainan genetik XXY ini berakibat pada kesehatan kucing jantan, hal ini dinamakan Sindrom Klinefelter.
Kucing belang tiga dengan kromosom XXY ini memiliki tubuh lemah sejak bayi dan kebanyakan akan mati akibat kelainan genetik mereka.
Itulah kenapa, kita sangat jarang menemui kucing belang tiga berjenis kelamin jantan.
Kucing betina belang tiga banyak ditemukan karena kelainan genetik ini tidak berpengaruh pada kesehatannya.
Jika pun ada kucing jantan belang tiga tumbuh hingga dewasa, ia pasti akan mengalami banyak komplikasi penyakit sepanjang hidupnya, teman-teman.
Banyak mitos yang beredar bahwa kucing jantan belang tiga akan dimakan induknya setelah lahir.
Mitos itu sebenarnya kurang tepat, ya. Adanya sindrom pada kucing jantan belang tiga membuatnya tidak lama mati setelah dilahirkan.
Bahkan, banyak kucing jantan belang tiga yang lahir prematur, sehingga banyak dari mereka yang tidak selamat. Itulah penjelasan kenapa kucing belang tiga kebanyakan adalah kucing betina.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR