Tanpa ada dokter yang mendiagnosis penyakit dan mencari tahu cara mengobatinya, masyarakat Indonesia pasti lebih mudah sakit hingga terlambat diobati.
Peran dokter sudah dirasakan sejak lama, sejak ilmu kedokteran diketahui masyarakat melalui pendidikan Eropa.
Dokter banyak membantu memulihkan kesehatan masyarakat Indonesia dari zaman penjajahan, perjuangan kemerdekaan, hingga sekarang, lo.
Selain itu, Hari Dokter Nasional juga jadi bukti kalau profesi dokter adalah profesi yang mulia, sehingga bisa menolong sesama manusia melalui bidang kesehatan.
Organisasi Dokter di Indonesia
Sekarang ini, organisasi dokter di Indonesia lebih dikenal dengan IDI, yang didirikan pada 1950.
Tetapi, organisasi dokter di Indonesia setidaknya dimulai sejak 1911 yang bernama Vereningin van Indische Artsen atau Vereniging van Indonesische Genesjkundigen (VIG) akibat pengubahan nama pada 1926.
Kemudian, pada masa kependudukan Jepang organisasi dokter tersebut berganti nama menjadi Jawa izi Hooko-Kai.
Kemudian setelah kemerdekaan Indonesia, atas usul Dr. Seno Sastromidjojo, Persatuan Tabib Indonesia, dan Perkumpulan Dokter Indonesia, diadakanlah Pertemuan Muktamar Dokter Warga Negara Indonesia (PMDWNI) pada 30 Juli 1950.
Selanjutnya, pada 22-24 September 1950 diadakanlah Muktamar IDI yang pertama di Jakarta.
Hasil muktamarnya menetapkan Dr. Sarwono Prawirohardjo sebagai ketua umum IDI yang pertama dan diresmikannya organisasi IDI pada 24 Oktober 1950.
Baca Juga: Jangan sampai Parah, Ini Waktu yang Tepat Bawa Kucing Diare ke Dokter
Penglihatan Mulai Buram? Ini 3 Hal yang Bisa Jadi Penyebab Mata Minus pada Anak-Anak
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR