Bobo.id - Pada materi Ilmu Pengetahuan Sosial Kurikulum Merdeka kelas 7 SMP, kita akan belajar tentang aktivitas masyarakat Hindu-Buddha.
Aktivitas kehidupan masyarakat pada masa Hindu-Buddha dipengaruhi oleh beberapa kerajaan, salah satunya Kerajaan Singhasari.
Kerajaan Singasari atau Kerajaan Tumapel adalah kerajaan bercorak Hindu-Buddha di Jawa Timur yang terletak di Singasari, Malang.
Kerajaan ini didirikan oleh Ken Arok yang juga menjabat sebagai raja pertama dengan gelar Sri Rajasa Bathara Sang Amurwabhumi pada 1222 M.
Masa kerajaan Singasari berlangsung pada masa pemerintahan Raja Kertanegara yang berkuasa antara 1271-1292 M.
Di bawah kekuasaannya, wilayah kekuasaannya mencapai Bali, Sunda, sebagian Kalimantan, dan sebagian Sumatra.
Kejayaan ini salah satunya diwujudkan dengan sistem atau kebijakan politik yang diciptakan oleh Raja Kertanegara.
Kehidupan Politik Kerajaan Singasari
Wilayah kekuasaan Kerajaan Singasari meliputi bekas wilayah Mataram Kuno di Jawa Timur dan Kerajaan Kediri.
Saat masa pemerintahan Ken Arok, Kerajaan Singasari berkembang menjadi sebuah kerajaan yang besar.
Kehidupan politik Kerajaan Singasari terus berkembang seiring dengan bergantinya raja-raja yang memimpin saat itu.
Baca Juga: Cari Jawaban IPS, Apa Penyebab Perpindahan Kerajaan Mataram Kuno ke Daerah Timur Pulau Jawa?
Hal pertama yang mewarnai pergantian pemerintahan Kerajaan Singasari adalah karena Perang antarketurunan Ken Arok.
Awalnya Ken Arok jatuh cinta dengan istri Tunggul Ametung, yakni Ken Dedes. Hal ini membuat Ken Arok kemudian membunuh Tunggul Ametung.
Setelah masa pemerintahan sampai pada Ranggawuni (1248-1268), Kerajaan Singasari aman dan tenteram.
Untuk menghindari perebutan kekuasaan, dia mengangkat Mahaisa Cempaka (anak Ken Arok-Ken Dedes) sebagai Ratu Anggabhaya.
Posisi itu bertugas untuk mendampingi raja dalam menanggulangi segala bahaya yang mengancam negara.
Hingga akhirnya Kerajaan Singasari mengalami puncak kejayaan pada masa pemerintahan Kertanegara.
Adapun kebijakan yang diciptakan oleh Raja Kertanegara adalah mengganti atau memindahkan pejabat yang tidak setia.
Raja Kertanegara juga memberikan penghargaan dan kedudukan terhormat kepada lawan-lawan politiknya.
Contohnya seperti Jayakatwang (pemberontak yang mengakhiri Singasari) diangkat menjadi Raja Kediri.
Selain itu, Raja Kertanegara juga melaksanakan politik dalam negeri dan luar negeri sebagai strategi kepemimpinannya, lo.
Politik Dalam Negeri
Baca Juga: Cari Jawaban IPS, Mengapa Sriwijaya Disebut Sebagai Kedatuan Bukan Kerajaan?
Dalam rangka mewujudkan stabilisasi politik dalam negeri, Raja Kertanegara menempuh beberapa jalan.
Ada beberapa kebijakan politik dalam negeri yang dilakukan oleh Raja Kertanegara, antara lain:
- Mengadakan pergeseran pembantu-pembantunya.
- Berbuat baik terhadap lawan-lawan politiknya.
- Memperkuat angkatan perang.
Politik Luar Negeri
Dalam bidang politik, Raja Kertanegara terkenal akan gagasan perluasan cakrawala mandala ke luar Pulau Jawa, meliputi seluruh daerah Nusantara.
Untuk mewujudkan cita-citanya itu, berikut ini beberapa upaya politik luar negerti yang ditempuh Raja Kertanegara:
- Melaksanakan Ekspedisi Pamalayu untuk menguasai Kerajaan Melayu serta melemahkan posisi Kerajaan Sriwijaya di Selat Malak.
- Menguasai Bali (1284 M)
- Menguasai Jawa Barat (1289 M)
Baca Juga: Cari Jawaban IPS, Bagaimana Corak Agama yang Dianut di Kerajaan Tarumanegara?
- Menguasai Pahang (Malaya) dan Tanjung Pura (Kalimantan)
- Membendung ekspansi Khu Bilai Khan dengan menjalin kerja sama dengan negeri Champa dan memberantas setiap usaha pemberontakan.
Selain itu, ia membendung ekspansi dengan mengganti pejabat yang tidak mendukung gagasannya dan berusaha menyatukan Nusantara.
Perbandingan dengan Politik Indonesia Saat Ini
Kondisi politik Indonesia saat ini terus mengalami perkembangan. Demokrasi terus ditegakkan di Indonesia meski masih banyak kendala.
Kondisi politik Indonesia tidak jauh-jauh dari saling memperebutkan kekuasaan, hal ini tidak jauh berbeda dengan masa Kerajaan Singasari.
Untuk mendapatkan kursi kekuasaan di negara Indonesia, maka ia harus membayar pengorbanan baik itu pikiran maupun material.
Kebijakan yang dikeluarkan oleh politik Indonesia saat ini juga tidak jauh berbeda dengan Kerajaan Singasari.
Saat ini, Indonesia juga memiliki sistem politik dalam negeri dan sistem politik luar negeri, teman-teman.
Hal ini bisa kita lihat dengan dibentuknya kementrian dalam negeri dan kementrian luar negeri.
Kebijakan politik luar negeri Indonesia ini menganut prinsip kebijakan politik luar negeri bebas aktif.
Baca Juga: Kerajaan Kutai Martadipura: Gerbang Masa Sejarah Nusantara, Materi IPS
Bebas maksudnya bebas menentukan sikap dan kebijaksanaan terhadap permasalahan internasional dan tidak mengikatkan diri.
Sementara itu secara aktif memberikan sumbangan dalam bentuk pemikiran maupun partisipasi aktif dalam menyelesaikan konflik.
Hal ini dilakukan demi terwujudnya ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
----
Kuis! |
Apa gelar Ken Arok saat menjadi raja pertama Kerajaan Singasari? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Khusus di bulan Oktober 2022, ada diskon 10% untuk berlangganan semua majalah dari Media Anak Grid Network - Kompas Gramedia.
Untuk langganan:
Majalah Bobo: https://bit.ly/PROMOBOBOOKTOBER
Majalah Bobo Junior: https://bit.ly/PROMOBOJUNOKTOBER
Majalah Mombi SD: https://bit.ly/PROMOMOMBISDOKTOBER
Majalah Mombi TK: https://bit.ly/PROMOMOMBIOKTOBER
Source | : | Kompas.com,Materi Pelajar |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR