Bobo.id - Pada materi Ilmu Pengetahuan Sosial Kurikulum Merdeka kelas 7 SMP, kita akan belajar tentang aktivitas masyarakat Hindu-Buddha.
Aktivitas kehidupan masyarakat pada masa Hindu-Buddha dipengaruhi oleh beberapa kerajaan, salah satunya Kerajaan Sriwijaya.
Perlu diketahui, Sriwijaya merupakan kerajaan termegah yang ada di Indonesia pada abad ke-7.
Kekuasaan Sriwijaya diperkirakan terbentang di seluruh Sumatra sampai Semenanjung Malaya bahkan sampai Pulau Jawa bagian barat.
Pada materi IPS, kita diajak untuk mengetahui mengapa Sriwijaya disebut sebagai kedatuan bukan kerajaan.
Sebelum mengetahuinya, sebaiknya kita terlebih dahulu mengetahui sejarah berdirinya kedatuan Sriwijaya. Simak, yuk!
Sejarah Berdirinya Kedatuan Sriwijaya
Sriwijaya dikenal sebagai salah satu kerajaan maritim terbesar yang pernah ada di Indonesia, teman-teman.
Adapun sejarah tentang pendirian Kedatuan Sriwijaya diketahui dari Prasasti Kedukan Bukit yang berumur 605 Saka atau 683 Masehi.
Prasasti Kedukan Bukit ini diketahui sebagai prasasti tertua yang dituliskan dalam bahasa Melayu Kuno.
Isi Prasasti Kedukan Bukit adalah bahwa Dapunta Hyang melakukan perjalanan suci dari Minanga Tamwan menuju Jambi dan Palembang.
Baca Juga: Cari Jawaban IPS, Bagaimana Corak Agama yang Dianut di Kerajaan Tarumanegara?
Dalam perjalanan suci siddayatra itu, Dapunta Hyang membawa 20.000 tentara, 312 orang di kapal, serta 1.312 prajurit yang berjalan kaki.
Dalam perjalanannya itu, ia berhasil menaklukan daerah-daerah strategis untuk perdagangan sehingga Sriwijaya mulai berkembang dan makmur.
Keberadaan dan kebesaran Sriwijaya juga tertulis dalam laporan seorang biksu dari Tiongkok, I-Tsing, yang pernah singgah di kerajaan itu pada tahun 671.
I-Tsing singgah di Kerajaan Sriwijaya dalam perjalanannya dari Tiongkok menuju India untuk mempelajari agama Buddha.
Ia mengisahkan bahwa Sriwijaya adalah sebuah kerajaan besar yang menguasai Selat Malaka dan Selat Sunda.
Mengapa Sriwijaya Disebut Kedatuan Bukan Kerajaan?
Beberapa ahli sejarah menilai, Sriwijaya lebih tepat disebut sebagai kedatuan bukan kerajaan. Ini karena Sriwijaya menerapkan sistem monarki kedatuan.
Dilansir dari Kompas.com, Sriwijaya diketahui dipimpin oleh seorang penguasa yang diberi gelar datu.
Adapun datu adala sebutan seorang pemimpin dalam bahasa Melayu dengan gelar tertingginya adalah Datu Maharaja.
Adapun wilayah Kedatuan Sriwijaya ini dibagi ke dalam beberapa bagian yang disebut juga dengan mandala.
Setiap mandala di Sriwijaya dimpimpin oleh seorang Datu Mandala yang kedudukannya lebih rendah dari Datu Maharaja.
Baca Juga: Ada yang Hanya Beberapa Hari Bertakhta, Ini 7 Ratu yang Pernah Memimpin Kerajaan Inggris
Selain itu, dalam sistem monarki kedatuan, ada pula pejabat pemerintahan seperti raja muda, menteri agama, panglima perang, dan pengurus buruh.
Sementara itu, arkeolog dan sejarawan George Coedes, mengemukakan alasan lain mengapa sriwijaya disebut kedatuan bukan kerajaan.
Menurut George Coedes, nama kedatuan melekat pada Sriwijaya karena kerajaan itu merupakan sebuah pusat ilmu dan ajaran agama Buddha.
Arkeolog dan sejarawan asal Perancis itu menyebutkan kedatuan adalah tempat orang-orang belajar agama Buddha.
Ini lah yang menyebabkan Sriwijaya lebih tepat disebut sebagai kedatuan ketimbang kerajaan, teman-teman.
O iya, ini juga bisa dibuktikan lewat tulisan Biksu I-Tsing yang mengisahkan Kedatuan Sriwijaya sebagai pusat ilmu dan ajaran Buddha di Asia Tenggara.
Masa Kejayaan Kerajaan Sriwijaya
Puncak kejayaan Kerajaan Sriwijaya ini bisa diraih pada masa pemerintahan Raja Balaputradewa, teman-teman.
Bisa dilihat dari keberhasilannya di beberapa bidang, seperti maritim dengan menguasai jalur perdagangan melalui Selat Malaka dan Selat Sunda.
Rakyat pun hidup dengan makmur karena kerajaan mendapatkan banyak pemasukan dari pajak kapal dagang yang melintas.
Untuk menjaga stabilitas kerajaan, dibangunlah armada laut yang kuat supaya bisa mengatasi gangguan di jalur pelayaran.
Baca Juga: Kerajaan Kutai Martadipura: Gerbang Masa Sejarah Nusantara, Materi IPS
Sriwijaya juga menjalin hubungan perdagangan dengan India, Tiongkok dan bangsa-bangsa lain, lo.
Selain menonjol di bidang maritim, Kerajaan Sriwijaya juga maju di bidang politik, eknomi, dan agama.
Di bidang politik, Sriwijaya dianggap sebagai kerajaan nasional pertama karena wilayah kekuasaannya yang sangat luas.
Raja Balaputradewa juga menjalin hubungan erat dengan Kerajaan Benggala yang kala itu dipimpin oleh Raja Dewapala Dewa.
Raja ini menghadirkan sebidang tanah kepada Balaputradewa untuk mendirikan asrama bagi para pelajar dan siswa yang sedang belajar.
Hal ini menjadi sebuah bukti bahwa Balaputradewa ini memerhatikan ilmu pengetahun bagi generasi mudanya.
Nah, itulah penjelasan mengapa sriwijaya disebut kedatuan bukan kerajaan. Semoga bisa bermanfaat untuk teman-teman, ya.
----
Kuis! |
Prasasti apa yang menunjukkan awal berdirinya Kedatuan Sriwijaya? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Khusus di bulan Oktober 2022, ada diskon 10% untuk berlangganan semua majalah dari Media Anak Grid Network - Kompas Gramedia.
Untuk langganan:
Majalah Bobo: https://bit.ly/PROMOBOBOOKTOBER
Majalah Bobo Junior: https://bit.ly/PROMOBOJUNOKTOBER
Majalah Mombi SD: https://bit.ly/PROMOMOMBISDOKTOBER
Majalah Mombi TK: https://bit.ly/PROMOMOMBIOKTOBER
Hati-Hati Kandungan Gula di Minuman Manis, Bagaimana Memilih Minuman yang Tepat?
Source | : | Kompas.com,Gramedia.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR