Selain itu, dalam sistem monarki kedatuan, ada pula pejabat pemerintahan seperti raja muda, menteri agama, panglima perang, dan pengurus buruh.
Sementara itu, arkeolog dan sejarawan George Coedes, mengemukakan alasan lain mengapa sriwijaya disebut kedatuan bukan kerajaan.
Menurut George Coedes, nama kedatuan melekat pada Sriwijaya karena kerajaan itu merupakan sebuah pusat ilmu dan ajaran agama Buddha.
Arkeolog dan sejarawan asal Perancis itu menyebutkan kedatuan adalah tempat orang-orang belajar agama Buddha.
Ini lah yang menyebabkan Sriwijaya lebih tepat disebut sebagai kedatuan ketimbang kerajaan, teman-teman.
O iya, ini juga bisa dibuktikan lewat tulisan Biksu I-Tsing yang mengisahkan Kedatuan Sriwijaya sebagai pusat ilmu dan ajaran Buddha di Asia Tenggara.
Masa Kejayaan Kerajaan Sriwijaya
Puncak kejayaan Kerajaan Sriwijaya ini bisa diraih pada masa pemerintahan Raja Balaputradewa, teman-teman.
Bisa dilihat dari keberhasilannya di beberapa bidang, seperti maritim dengan menguasai jalur perdagangan melalui Selat Malaka dan Selat Sunda.
Rakyat pun hidup dengan makmur karena kerajaan mendapatkan banyak pemasukan dari pajak kapal dagang yang melintas.
Untuk menjaga stabilitas kerajaan, dibangunlah armada laut yang kuat supaya bisa mengatasi gangguan di jalur pelayaran.
Baca Juga: Kerajaan Kutai Martadipura: Gerbang Masa Sejarah Nusantara, Materi IPS
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | Kompas.com,Gramedia.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR