Bobo.id - Apakah teman-teman tahu apa saja penyimpangan yang terjadi pada masa demokrasi terpimpin?
Sebagai informasi, demokrasi terpimpin ini diterapkan di Indonesia pada periode 1959 sampai 1965.
Sistem pemerintahan demokrasi terpimpin diawali sejak dikeluarkannya Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959.
Dekrit ini dianggap menandai kekuasaan Presiden Soekarno yang hampir tidak terbatas dan pemusatan kekuasaan.
Pada saat itu, Presiden Soekarno mengganti sistem pemerintahan demokrasi liberal menjadi sistem demokrasi terpimpin.
Dalam pandangan Soekarno, demokrasi terpimpin adalah demokrasi yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan.
Namun dalam penerapannya, kekuasaan presiden menjadi lebih besar dan mengarah pada perilaku yang otoriter.
Hal ini membuat pada masa demokrasi terpimpin ini ternyata banyak sekali penyimpangan, teman-teman.
Apa saja? Kita cari tahu bersama, yuk!
1. Pembentukan MPRS
MPRS merupakan singkatan dari Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara yang jadi cikal bakal MPR.
Baca Juga: Kekurangan Demokrasi Pancasila pada Masa Pemerintahan Orde Baru
Pembentukan MPRS pada masa demokrasi terpimpin dipilih dan diangkat langsung oleh presiden.
Padahal, seharusnya MPRS dipilih oleh rakyat melalui pemilihan umum atau pemilu, teman-teman.
2. Terpisahnya Penafsiran Pancasila
Tahukah teman-teman? Demokrasi terpimpin di Indonesia dijalankan berdasarkan sila keempat Pancasila, yakni:
"Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan."
Sayangnya, saat demokrasi terpimpin, Presiden Soekarno tidak menafsirkan Pancasila secara utuh.
Ia menafsikan terpimpin dengan arti pimpinan terletak di tangan pemimpin besar revolusi, teman-teman.
Hal inilah yang kemudian membuat peran presiden sangat besar dan mengarah pada perilaku otoriter.
3. Pergeseran Makna Demokrasi Terpimpin
Pada pelaksanaannya, demokrasi terpimpin lebih cenderung berpusat pada kekuasaan presiden sebagai pemimpin besar revolusi.
Hal ini merupakan bentuk penyimpangan terhadap nilai demokrasi karena adanya kekuasaan pemimpin yang terpusat.
Baca Juga: 6 Kebijakan Ekonomi yang Diambil Pemerintah pada Masa Demokrasi Terpimpin
Lahirnya absolutisme dan terpusatnya kekuasaan pada pemimpin ini menyebabkan hilangnya kontrol sosial.
4. Pembentukan DPRGR
Presiden Soekarno membubarkan DPR hasil pemilu 1955 dan menunjuk anggota DPRGR atau Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong.
Peran DPRGR ini hanya merupakan instrumen politik lembaga kepresidenan, sementara peran lembaga legislatif sangatlah lemah.
Hal ini menjadi bentuk penyimpangan karena sebenarnya kedudukan presiden dan DPR seimbang.
Seharusnya, presiden tidak dapat membubarkan DPR dan DPR juga tidak bisa memberhentikan presiden.
5. Presiden Seumur Hidup
Pada masa ini ditetapkan pengangkatan presiden seumur hidup karena tidak adanya aturan tentang jabatan presiden seumur hidup.
Padahal Pasal 7 UUD 1945 telah mengatur terkait presiden yang bisa memimpin pemerintahan selama lima tahun.
Adanya ketatapan MPRS No.III/1965 mengangkat Ir. Soekarno sebagai presiden seumur hidup.
6. Konsep Pancasila Berubah Menjadi Konsep Nasakom
Baca Juga: Kelebihan dan Kekurangan Demokrasi Liberal, Terpimpin, Pancasila Orde Baru, dan Pancasila Orde Lama
Nasakom atau Nasionalisme, Agama, dan Komunisme ini merupakan konsep politik yang dicetuskan Presiden Soekarno pada demokrasi terpimpin.
Gagasan Presiden Soekarno mengenai Nasakom ini merupakan upaya untuk menyatukan perbedaan ideologi politik.
Tiga partai yang menjadi fraksi utama dalam perpolitikan Indonesia pada masa demokrasi terpimpin, adalah:
- Partai Nasional Indonesia yang berhaluan nasionalis.
- Masyumi dan Nadhatul Ulama yang berhaluan agama.
- Partai Komunis Indonesia (PKI) yang berhaluan komunis.
Nah, itulah enam bentuk penyimpangan pada masa demokrasi terpimpin. Semoga bisa bermanfaat untuk teman-teman, ya.
Baca Juga: Perkembangan Demokrasi di Indonesia, Mulai dari Demokrasi Parlementer hingga Demokrasi Pancasila
(Penulis: Nabil Adlani)
----
Kuis! |
Apa yang mengawali diterapkannya Demokrasi Terpimpin? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Khusus di bulan Oktober 2022, ada diskon 10% untuk berlangganan semua majalah dari Media Anak Grid Network - Kompas Gramedia.
Untuk langganan:
Majalah Bobo: https://bit.ly/PROMOBOBOOKTOBER
Majalah Bobo Junior: https://bit.ly/PROMOBOJUNOKTOBER
Majalah Mombi SD: https://bit.ly/PROMOMOMBISDOKTOBER
Majalah Mombi TK: https://bit.ly/PROMOMOMBIOKTOBER
Ciri-Ciri dan Karakteristik Planet Neptunus, Anginnya 9 Kali Lipat Lebih Kencang dari Bumi
Source | : | Kompas.com,Adjar.id |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR