Bobo.id - Bawang putih atau Alium sativum ini adalah salah satu bumbu dapur yang memiliki banyak manfaat kesehatan.
Manfaat bawang putih sudah banyak terbukti bagi kesehatan.
Bawang putih mengandung protein, lemak, kalsium, magnesium, vitamin C, zat besi, tembaga, vitamin B, dan lain sebagainya.
Teman-teman juga bisa menemukan kandungan senyawa sulfur aktif, seperti s-allyu cysteine dan daillyl disulfide.
Dua zat tersebut akan keluar saat teman-teman mengunyahnya hingga bereaksi membentuk kandungan allicin.
Dengan kandungan tersebut, teman-teman bisa mendapatkan manfaat dari umbi ini walau tidak mengolahnya atau dengan dimakan metah.
Contoh manfaat bawang putih adalah meningkatkan imunitas, mencegah rambut rontok, menjaga tekanan darah agar tetap seimbang, dan mencegah kanker.
Melansir Healtline, jumlah maksimal konsumsi bawang putih adalah 4-5 gram perhari. Jumlah ini setara dengan sekitar 2 siung bawang putih sehari.
Apa Dampak Mengonsumsi Bawang Putih Terlalu Banyak?
Manfaat bawang putih untuk kesehatan sangat banyak, tapi kita juga memperhatikan konsumsi perhari, ya.
Mengonsumsi bawang putih berlebihan bisa menimbulkan bahaya bagi kesehatan tubuh.
Baca Juga: Jangan Buru-Buru Dimasak, 7 Makanan Ini Justru Lebih Sehat Dikonsumsi Mentah, Apa Saja?
Berikut ini adalah bahaya bawang putih yang dikonsumsi berlebihan:
1. Meningkatkan Risiko Pendarahan
Salah satu bahaya konsumsi bawang putih terlalu banyak adalah peningkatan risiko pendarahan pada organ dalam.
Ini karena bawang putih memiliki sifat antitrombotik, yang berarti dapat mencegah pembentukan gumpalan darah.
Meskipun efek samping pendarahan yang disebabkan oleh bawang putih jarang terjadi, dilaporkan dari Kompas bahwa ada satu kasus peningkatan pendarahan terjadi setelah makan 12 gram bawang putih atau kira-kira 4 siung per hari secara rutin sebelum operasi.
Jadi, penting untuk mengetahui batasan maksimal konsumsi bawang putih, ya.
2. Napas Bau
Bawang putih mengandung berbagai senyawa belerang, yang sering dikaitkan dengan banyak manfaat kesehatannya.
Namun, senyawa ini dapat menyebabkan bau mulut jika dimakan dalam jumlah banyak.
Hal ini terutama berlaku untuk bawang putih mentah karena proses memasak dapat mengurangi kandungan senyawa belerang.
3. Masalah Pencernaan
Baca Juga: 6 Manfaat Makan Bawang Putih Mentah, Salah Satunya Cegah Rambut Rontok
Makan bawang-bawangan, termasuk bawang merah, daun bawang, dan asparagus, bawang putih juga mengandung fruktan yang tinggi.
Fruktan adalah yakni sejenis karbohidrat yang dapat menyebabkan kembung, gas, dan sakit perut pada sebagian orang.
Ketika ada orang yang memiliki intoleransi fruktan, makanan tersebut tidak sepenuhnya diserap usus kecil.
Sebaliknya, makanan berjalan ke usus besar secara utuh dan difermentasi di usus.
Nah, proses inilah yang dapat menyebabkan masalah pencernaan, contohnya adalah perut kembung dan diare.
4. GERD
GERD atau gastroesophageal reflux (GERD) adalah penyakit pencernaan di mana asam lambung atau empedu mengiritasi lapisan dalam saluran makanan.
Orang dengan GERD sebaiknya sangat memperhatikan asupan makanan mengandung asam, termasuk bawang putih.
Saat sakit GERD, asam lambung mengalir kembali ke kerongkongan, menyebabkan gejala seperti mulas dan mual.
Bawang putih dapat menurunkan kemampuan otot-otot di bagian bawah kerongkongan untuk menutup dan mencegah asam masuk ke kerongkongan, sehingga memakan bawang putih terlalu banyak bisa memperburuk kondisi GERD.
Itulah 4 bahaya makan bawang putih terlalu banyak bagi kesehatan, jadi teman-teman harus memperhatikan jumlah asupan agar bisa memperolah manfaat bawang putih dengan baik.
(Penulis : Lulu Lukyani/ Niken Bestari)
Baca Juga: Benarkah Bawang Putih dapat Bantu Mencegah Gangguan pada Otak?
----
Kuis! |
Kenapa konsumsi bawang putih terlalu banyak bisa meningkatkan risiko pendarahan? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Healthline,Kompas,Bobo |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR