Terkait dengan angin puting beliung, angin tornado terbentuk ketika pusaran angin puting beliung semakin besar.
Bagaimana Cara Terbentuknya?
Angin puting beliung terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara yang berbeda sehingga tekanan udara membentuk pusaran dalam sistem cuaca.
Ada 3 tahap pembentukan angin puting beliung, yaitu fase tumbuh, fase dewasa, dan fase punah.
Fase tumbuh ditandai dengan adanya arus udara yang naik ke atas dengan tekanan kuat, di dalam awan.
Pada tahap ini, titik-titik dan kristal air belum bisa menjadi hujan, karena masih tertahan arus udara yang bergerak naik.
Selanjutnya, pada fase dewasa, hujan mulai turun dan menyebabkan adanya gaya gesek antara arus udara yang naik dan turun.
Saat arus udara naik dan turun akan menimbulkan arus geser yang memutar lalu membentuk pusaran.
Semakin lama, arus udara akan semakin cepat dan membentuk sebuah siklon yang menyentuh permukaan bumi. Pada saat itulah, angin puting beliung terjadi.
Kemudian pada fase terakhir, yaitu fase punah, massa udara akan meluas di seluruh awan, lalu berhenti, dan angin puting beliung dapat berakhir.
Angin puting beliung dapat terjadi selama beberapa detik hingga 3 jam. Angin jenis ini akan hilang setelah mengalami perjalanan sekitar 9 sampai 10 kilometer.
Baca Juga: Bagaimana Oasis Terbentuk di Tengah Gurun Pasir? Ini Penjelasannya #AkuBacaAkuTahu
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR