Bobo.id - Tanggal 7 November diperingati sebagai Hari Wayang Nasional. Oleh karena itu, kita akan belajar tentang wayang.
Ada beragam jenis wayang di Indonesia berdasarkan bahan pembuatannya, misalnya wayang kulit, wayang golek, wayang beber, dan wayang klitik.
Namun, pernahkah teman-teman mendengar tentang wayang purwa?
Dilansir dari sonobudoyo.com, wayang purwa mempunyai umur paling tua diantara wayang kulit lainnya.
Wayang kulit terbuat dari kulit kerbau atau sapi yang harus dikeringkan dahulu, lalu dibentuk sesuai karakter tokoh-tokoh dalam pewayangan.
Hasil akhir dari kulit yang sudah terbentuk karakter nantinya diberi sentuhan warna dan ornamen hiasan pada bagian-bagian tertentu.
Nah, kali ini kita akan mengenal tentang wayang purwa dari penjelasan berikut ini!
Wayang purwa merupakan nama lain dari wayang kulit, yaitu wayang yang dibuat dari kulit kerbau atau sapi yang dikeringkan.
Dalam bahasa Jawa, kata 'purwa' diterjemahkan sebagai 'awal', 'permulaan', 'yang lebih dahulu'.
Artinya, wayang purwa merupakan wayang tertua atau wayang yang paling terdahulu daripada wayang lainnya.
Menurut Pandam Guritno (1988) dalam buku Wayang, Kebudayaan Indonesia dan Pancasila, wayang kulit purwa telah disebut dalam Kakawin Arjuna Wiwaha.
Baca Juga: 7 Tokoh Wayang Perempuan, Mulai dari Dewi Sri hingga Dewi Kunti
Kakawin Arjuna Wiwaha karya Mpu Kanwa pada masa pemerintahan Raja Airlangga di abad ke-11.
Dilansir dari jogjabelajar.org, wayang kulit atau wayang purwa dipakai untuk memperagakan lakon-lakon dari Babad Purwa.
Contoh lakon Babad Purwa adalah kisah Mahabarata dan Ramayana. Lakon Ramayana mengisahkan tentang tokoh Rama, Shinta, Rahwana, dan kisah anoman.
Dalam lakon Ramayana, terjadi perang antara pasukan wanara melawan pasukan raksasa dalam perjuangan Rama menyelamatkan Shinta dari Rahwana.
Dalam mitologi Hindu, pasukan wanara adalah manusia berekor monyet yang membantu Rama dalam melawan Rahwana. Sementara, pasukan raksasa membela dan membantu Rahwana.
Lakon Ramayana bersumber dari Kitab Ramayana, sedangkan lakon Mahabarata bersumber dari Kitab Mahabarata.
Lakon Mahabarata mengisahkan tokoh Pandawa Lima yaitu Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa, beserta pasukan Kurawa.
Dalam lakon Mahabarata, terjadi perang Bharatayuda antara Pandawa yang ingin menumpas watak angkara dari pasukan Kurawa.
Untuk melakukan pertunjukan wayang kulit secara lengkap, dibutuhkan waktu kira-kira 7 sampai 8 jam.
Oleh sebab itu, tidak jarang pertunjukan wayang dimulai malam hari dan selesai di pagi hari menjelang matahari terbit.
Orang yang memperagakan wayang kulit disebut dalang. Dalam pertunjukan wayang, dalang dibantu oleh penabuh gamelan, sinden, dan wiraswara.
Baca Juga: 5 Manfaat Wayang bagi Pengembangan Warisan Budaya Masyarakat Indonesia
Sinden adalah penyanyi perempuan dan wiraswara adalah penyanyi laki-laki dalam pertunjukan wayang.
Wayang purwa dikoleksi di berbagai museum di Indonesia, salah satunya di Museum Sonobudoyo, Yogyakarta.
Di Museum Sonobudoyo, ada beberapa koleksi Wayang Purwa berdasarkan berbagai gaya.
Misalnya, wayang bergaya Yogyakarta, gaya Surakarta, gaya Jawa Timur, gaya Cirebon, gaya Kedu, gaya Kaligesing, gaya Bali, dan gaya Betawi.
Dilansir dari National Geographic Indonesia, museum swasta di Kota Taipei, Taiwan, juga menyimpan koleksi wayang kulit dan wayang golek asal Indonesia yang diperkirakan digunakan pada abad 19-20 Masehi.
Nah, itulah beberapa fakta tentang wayang purwa, teman-teman.
----
Kuis! |
Apa bahan dasar pembuatan wayang kulit? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR