Bobo.id - Kain Endek merupakan kain tenun yang berasal dari Bali dan biasa digunakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Kata endek sendiri berasal dari kata gendekan atau ngendek, yang berarti diam atau tetap, serta tidak berubah warna.
Filosofi maknanya adalah dalam proses pembuatan benang diikat sehingga saat dicelup warnanya tetap atau tidak berubah.
Pembuatan kain endek bisa memakan waktu hingga satu bulan karena melalui proses panjang, serta manual alias handmade.
Kain Endek Bali memiliki ciri khas lewat corak, motif, warna yang digunakan, setiap simbol dalam kain yang penuh makna tersendiri.
Oleh karena itu, kain endek ini juga dijadikan salah satu suvenir dari acara bertaraf internasional, yakni KTT G20 di Indonesia.
Lantas, apakah teman-teman tahu bagaimana sejarah Kain Endek Bali dan perkembangannya? Simak, yuk!
Sejarah Kain Endek Bali
Kain Endek asal Bali ini diketahui mulai berkembang sejak abad ke-16, pada masa pemerintahan Raja Dalem Waturenggong di Gelgel Klungkung.
Kain Endek ini kemudian berkembang luas di sekitar daerah Klungkung, salah satunya adalah di Desa Sulang.
Di Desa Sulang, kain tentun endek ini dipelopori oleh Wayan Rudja yang saat itu memiliki tenaga kerja sekitar 200 karyawan.
Baca Juga: Bagimana Cara Merawat Kain Tenun Agar Tidak Mudah Rusak? Ikuti Trik Ini
Source | : | the asian parent,Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR