Bobo.id - Kain Endek merupakan kain tenun yang berasal dari Bali dan biasa digunakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Kata endek sendiri berasal dari kata gendekan atau ngendek, yang berarti diam atau tetap, serta tidak berubah warna.
Filosofi maknanya adalah dalam proses pembuatan benang diikat sehingga saat dicelup warnanya tetap atau tidak berubah.
Pembuatan kain endek bisa memakan waktu hingga satu bulan karena melalui proses panjang, serta manual alias handmade.
Kain Endek Bali memiliki ciri khas lewat corak, motif, warna yang digunakan, setiap simbol dalam kain yang penuh makna tersendiri.
Oleh karena itu, kain endek ini juga dijadikan salah satu suvenir dari acara bertaraf internasional, yakni KTT G20 di Indonesia.
Lantas, apakah teman-teman tahu bagaimana sejarah Kain Endek Bali dan perkembangannya? Simak, yuk!
Sejarah Kain Endek Bali
Kain Endek asal Bali ini diketahui mulai berkembang sejak abad ke-16, pada masa pemerintahan Raja Dalem Waturenggong di Gelgel Klungkung.
Kain Endek ini kemudian berkembang luas di sekitar daerah Klungkung, salah satunya adalah di Desa Sulang.
Di Desa Sulang, kain tentun endek ini dipelopori oleh Wayan Rudja yang saat itu memiliki tenaga kerja sekitar 200 karyawan.
Baca Juga: Bagimana Cara Merawat Kain Tenun Agar Tidak Mudah Rusak? Ikuti Trik Ini
Meskipun kain endek sudah ada sejak Kerajaan Gelgel, namun endek baru mulai berkembang pesat di Desa Sulang setelah masa kemerdekaan.
Perkembangan kain endek di Desa Sulang dimulai pada tahun 1975 dan kemudian berkembang pesat pada tahun 1985 hingga sekarang.
Pada tahun 1985-1995 kain Endek berkembang pesat karena adanya dukungan dari pemerintah Indonesia, teman-teman.
Pada masa ini, proses produksi kain endek diketahui sudah menggunakan alat tenun bukan mesin (ATBM).
Sayangnya pada tahun 1996-2012, kain endek sempat mengalami penurunan karena banyaknya persaingan dan bahan baku yang sulit didapat.
Meski begitu, endek kembali mulai berkembang karena murahnya bahan baku dan mulai diminati sebagai bahan membuat seragam.
Bahkan di Bali, sudah ada pemilihan Duta Endek untuk melestarikan kain khas kebanggaan masyarakat Bali ini, teman-teman.
Pengrajin Kain Endek khas Bali ini bisa ditemui di kawasan Karangasem, Klungkung, Buleleng, dan Jembrana.
Warna-Warna Alami Kain Endek Bali
Tahukah teman-teman? Kain Endek Bali merupakan kain yang dibuat dengan metode ikatan ganda atau dobel ikat, lo.
Motif yang digambarkan dalam kain endek bali ini biasanya bertemakan flora, fauna, hingga pemandangan.
Baca Juga: Harganya Capai Puluhan Juta, Kenali Keistimewaan Kain Tenun NTT, yuk!
Menariknya, tak seperti kain biasanya yang diwarnai menggunakan pewarna buatan, teman-teman.
Kain Endek Bali ini ternyata diwarnai dengan warna-warna alami dari tumbuhan, lo. Inilah yang menjadi ciri khasnya.
Berbeda dengan kain batik yang awalnya memiliki aturan penggunaan, kain ini sejak awal bisa digunakan bebas oleh masyarakat umum.
Hanya saja, pada zaman dahulu, karena proses pembuatannya yang tidak mudah, kain ini dibanderol dengan harga cukup mahal.
Kini, kain endek menjadi salah satu kain khas Bali yang wajib digunakan di sekolah maupun perusahaan saat Hari Jumat.
Motif Kain Endek Bali Berbeda Setiap Daerah
Kain endek memiliki sejumlah motif meliputi geometris, flora, fauna, dekoratif, dan figuratif, teman-teman. Geometris jadi motif tertua.
Sementara motif flora menggunakan bentuk tumbuhan dengan tampilan rapat dan harmonis. Motif fauna menggunakan hewan darat, laut, dan udara.
Sedangkan motif figuratif mengambil tokoh manusia atau pewayangan yang digambarkan dengan lebih sederhana.
Meskipun berasal dari satu provinsi yang sama, ternyata Kain Endek memiliki motif yang beragam di tiap daerahnya.
Setiap daerah memiliki ciri khasnya sendiri. Misalnya di Karangasem yang memiliki motif Endek Sidemen.
Baca Juga: Selain Batik, Inilah 5 Daerah di Indonesia Penghasil Kain Tenun
Adapula di daerah Tenganan yang memiliki warna cokelat tanah. Kawasan Nusa Penida, warna yang digunakan warna-warna cerah.
Motif Kain Endek di Nusa Penida umumnya berbentuk segitiga bertumpuk atau yang disebut dengan Rangrang dengan warna hijau cerah.
Terkait motif, kain Endek ini disebut bisa saja digunakan untuk pakaian, atasan, bawahan, atau tas.
Namun ini terkecuali untuk kain endek dengan motif yang dianggap suci, seperti motif dewa atau huruf-huruf suci.
Nah, itulah penjelasan terkait kain endek khas Bali. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk teman-teman, ya.
----
Kuis! |
Apa keunikan dan ciri khas dari Kain Endek Bali? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | the asian parent,Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR