Bobo.id - Saat sakit dan harus minum obat, kita harus memperhatikan jenis makanan yang kita konsumsi secara bersamaan dengan obat tersebut.
Sebab, ada kandungan pada makanan yang justru bisa menurunkan khasiat obat yang kita minum, teman-teman.
Bahkan dalam beberapa kasus, kombinasi makanan dan obat memicu efek samping berbahaya.
Berikut beberapa obat dan makanan umum yang dapat menimbulkan masalah bila dikonsumsi bersamaan.
1. Produk Susu dan Antibiotik
Dirangkum dari Kompas, kita disarankan menghindari konsumsi produk susu termasuk keju, yogurt, dan es krim bersamaan dengan antibiotik.
Sebab, produk susu akan mengikat antibiotik dan menganggu penyerapannya dalam darah.
Antibiotik yang sebaiknya tidak dikonsumsi bersama produk susu antara lain fluoroquinolones seperti Cipro (ciprofloxacin), Levaquin (levofloxacin), Avelox (moksifloksasin), dan tetrasiklin.
Apabila harus mengonsumsi antibiotik, hindari makan atau minum produk susu setidaknya dua jam sebelum dan enam jam setelah minum antibiotik.
2. Sayuran Hijau dan Warfarin
Konsumsi obat warfarin dan sayuran hijau yang mengandung vitamin K, seperti brokoli, kol, kangkung, dan bayam, tak boleh dilakukan bersamaan.
Baca Juga: Kenapa Obat Bius Membuat Kita Mengantuk dan Tidur Tanpa Mimpi?
Sebab, warfarin merupakan senyawa yang berlawanan dengan vitamin K yang berguna untuk mengatasi dan mencegah pembentukan gumpalan darah.
Sebagai lawan vitamin K, konsumsi makanan yang mengandung vitamin ini justru dapat mengurangi keefektifan obat.
3. Buah Pisang dan Obat Hipertensi
Saat mengonsumsi obat tekanan dari tinggi atau hipertensi, hindari mengonsumsi makanan yang mengandung banyak kalium atau potasium, termasuk pisang, alpukat, dan tomat.
Sebab, kadar kalium tinggi dalam tubuh bisa menyebabkan aritmia atau gangguan pada irama jantung, seperti semakin lambat atau cepat.
Batasi jumlah asupan makanan dan minuman mengandung kalium apabila masih mengonsumsi obat tekanan darah tinggi.
4. Jus Buah dan Obat Alergi
Konsumsi obat alergi yang mengandung antihistamin dan jus buah yang berasa asam termasuk apel, jeruk, dan jeruk dapat memicu interaksi yang tak diinginkan.
Jus asam dapat memengaruhi penyerapan dan menetralkan efek antihistamin, sehingga obat ini tidak bisa bekerja melawan alergi.
5. Makanan Tinggi Serat dan Obat Hipotiroidisme
Untuk mengobati hipotiroidisme rendahnya kadar hormon tiroid, biasanya dokter memberikan resep obat vothyroxine dan digoksin levothyroxine.
Baca Juga: Disebut Rempah Menyehatkan, Bolehkah Minum Jahe Setiap Hari?
Konsumsi makanan berserat tinggi membuat levothyroxine, obat untuk mengatasi rendahnya kadar hormon tiroid, menjadi kurang efektif.
Hal serupa terjadi saat mengonsumsi digoksin, yaitu obat yang kerap digunakan untuk mengobati berbagai masalah jantung.
Pasalnya, makanan berserat tinggi dapat memengaruhi penyerapan dua jenis obat tersebut.
Oleh sebab itu, hindari makan makanan tinggi serat saat minum obat hipotiroidisme, ya.
Agar lebih aman mengonsumsi makanan, berilah jeda selama sekitar dua jam sebelum atau sesudah minum obat, ya.
Minum Obat dengan Benar
Teman-teman pasti pernah menemukan orang yang mengonsumsi obat dengan mengunyag pisang terlebih dulu. Tujuannya adalah memudahkan menelan obat.
Dilansir dari Healthline, menelan obat disertai pisan atau buah-buahan lain itu tidak disarankan, lo.
Menelan obat yang paling baik adalah dengan air putih, bukan dengan makanan ataupun minuman lain, seperti teh, susu, dan kopi.
Jadi, hindari menelan obat dengan buah-buahan, ya. Jika obat dirasa terlalu besar, kita bisa memotongnya menjadi dua bagian, kok!
(Penulis : Diva Lufiana Putri/ Niken Bestari)
Baca Juga: Jangan Konsumsi Sembarangan, Ini 5 Obat yang Bisa Membahayakan Ginjal
----
Kuis! |
Kenapa susu tidak boleh diminum dengan antibiotik? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Healthline,Kompas |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR