Bobo.id - Keberagaman masyarakat Indonesia memiliki potensi untuk timbulnya kasus SARA.
SARA adalah singkatan dari kata Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan.
Seringkali konflik SARA ini terjadi di tengah masyarakat Indonesia yang beragam.
Karena itu, sebagai warga negara Indonesia kita harus memahami pencegahan konflik SARA.
Mengapa konflik SARA harus dicegah?
Karena ini bisa menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat Indonesia.
Contoh Kasus SARA
Berikut ini adalah contoh pelanggaran HAM berupa kasus SARA di Indonesia,
1. Konflik antar etnis yang terjadi pada 1998 antara etnis pribumi dan etnis Tionghoa,
2. Konflik antar agama di Ambon yang terjadi pada 1999,
3. Konflik antar suku yaitu suku dayak dan Madura,
Baca Juga: Upaya Apa Saja yang Bisa Dilakukan untuk Mencegah Konflik SARA?
4. Kerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua,
5. Konflik Antar Suku di Sampit pada 2001,
6. Konflik Gerakan Aceh Merdeka di Aceh,
7. Konflik penyerangan terhadap kelompok Syiah di Madura pada 2012,
8. Konflik terorisme yang terjadi di Bali,
9. Konflik antarorganisasi keagamaan masyarakat di Jakarta,
10. Konflik sosial pengusiran mahasiswa di Yogyakarta.
Upaya Menangani Kasus SARA
1. Mendekatkan Diri pada Tuhan
Kita harus memahami bahwa Tuhan menciptakan keberagaman bukan untuk menjadikannya penyebab konflik dan perpecahan.
Melainkan agar kita belajar untuk saling menerima, menghargai, dan membantu antarsesama.
Baca Juga: Contoh Sikap Toleransi di Sekolah, Masyarakat, dan Rumah
2. Memahami Adanya Perlindungan bagi Hak Warga Negara
Sebagai negara hukum, Indonesia juga menjamin akan memberikan perlindungan pada semua hak yang dimiliki warga negara. Hal itu tercatat dalam Undang-Undang Dasar Negara Tahun 1945, pasal 28 E.
Kemudian Indonesia juga menjamin warga negaranya terbebas dari tindakan yang sifatnya diskriminatif dan berhak mendapat perlindungan. Hukum itu tercatat dalam UUD 1945 Pasal 28 I Ayat 2.
3. Saling Menghargai dan Menghormati Keberagaman
Berikut ini adalah adalah contoh sikap saling menghargai dan menghormati warga negara:
- Menghormati dan menghargai orang yang memiliki suku, budaya, asal daerah, agama, atau golongan yang berbeda dari kita.
- Bergaul dengan siapa saja tanpa melihat latar belakang suku, budaya, agama, dan golongan.
- Mau mengenal dan mempelajari kebudayaan dan adat dari daerah lain.
4. Tidak Menyimpan Prasangka Buruk pada Orang Lain yang Berbeda
Kasus SARA banyak yang dipicu karena prasangka buruk pada orang lain yang memiliki perbedaan dengan kita.
Jika kita memiliki prasangka buruk, kita akan mudah dipengaruhi atau dihasut untuk melakukan tindakan tercela.
(Penulis: Sarah Nafisah/ Niken Bestari)
Baca Juga: Apa Penyebab Adanya Keberagaman Suku di Indonesia? Ini Penjelasannya
----
Kuis! |
Kenapa konflik SARA harus dicegah? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Bobo Funfair Digelar di Semarang, Bisa Ketemu Bobo Sekaligus Wisata Kuliner Nusantara
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR