Artinya, saraf trigeminal akan lebih aktif. Aktifnya saraf trigeminal ini tanpa sadar akan membuat otak mengirimkan sinyal motoris pada tangan kita untuk menyentuh area wajah di mana saraf trigeminal berada, salah satunya adalah dagu.
Selain dagu, kita akan sering menyentuh rahang, pipi, hidung, mata, dan kening ketika sedang berpikir keras, lo.
Membuat Lebih Tenang
Menurut WIRED.com, tujuan otak memerintah tangan kita menyentuh area wajah saat berpikir adalah untu menenangkan saraf.
Menyentuh area wajah, di mana saraf trigeminal berkumpul mampu menurunkan ketegangan otot kepala yang sedang berpikir.
Oleh sebab itu, saat sedang berpikir keras, kita akan lebih nyaman sambil menyentuh wajah, umumnya adalah dengan menopang dagu serta mengusap dagu dan rahang.
Hal ini pulalah yang menjadi dasar tes kebohongan, lo, teman-teman. Tahukah kalian, orang yang sedang berbohong juga lebih sering menyentuh bagian wajah ketika sedang bicara bohong?
Orang yang bicara bohong kebanyakan akan menyentuh area wajah tanpa sadar, seringnya adalah dagu, hidung, dan kening.
Kenapa begitu? Sebab, orang yang berbohong akan berpikir keras mengarang cerita kebohongannya.
Hal ini membuat otot kepala tegang yang otomatis membuat orang tersebut sering menyentuh bagian wajah.
Nah, itulah penjelasan ilmiah kenapa kita cenderung menyentuh dagu saat sedang berpikir keras.
Baca Juga: Bulu Kuduk Berdiri Ketika Kedinginan? Ternyata Ini Penyebabnya
10 Contoh Pelanggaran Hak di Lingkungan Sekolah, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | Wired,Psychology Today |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR