Bobo.id - Tahukah teman-teman kenapa orang akan sering menyentuh dagu ketika sedang berpikir keras?
Berpikir keras contohnya adalah mengingat sesuatu, memutuskan sesuatu, dan menganalisis peristiwa tertentu.
Seringkali kita juga menyentuh dagu ketika sedang berpikir, lo.
Hal ini juga dialami oleh sebagian besar orang.
Kira-kira kenapa begitu, ya?
Ada Saraf Kranial di Wajah
Ternyata ada alasan menarik di balik kebiasaan ini, lo.
Menurut Psychology Today, menyentuh dagu saat sedang berpikir keras ini bisa membantu kita untuk tetap fokus pada proses berpikir.
Menyentuh dagu saat berpikir ini juga seringnya otomatis dilakukan untuk membantu otak kita menemukan keputusan atau jawaban dari hasil berpikir dengan cepat.
Menariknya, di wajah kita ada saraf kranial, lo.
Saraf kranial adalah saraf yang secara letak berada di dekat otak dan terbagi menjadi 12 pasang saraf.
Baca Juga: Refleks Garuk Kepala saat Berpikir Padahal Tidak Gatal, Apa Sebabnya?
Tugas saraf kranial ini sangat penting, yakni bertanggung jawab terhadap kegiatan motorik dan sensorik tubuh kita.
Keduabelas pasang saraf kranial tersebar mulai dari otak hingga ke bagian tubuh lain.
Pada wajah kita, ada pasangan saraf kranial kelima yang disebut dengan saraf kranial trigeminal.
Saraf kranial trigeminal ini banyak ditemukan di dagu, rahang, hidung, pipi, mata, dan kening.
Sama seperti fungsi saraf kranial lainnya, saraf trigeminal memiliki fungsi sensorik maupun motorik.
Fungsi sensorik saraf ini adalah merasakan sensasi di kulit kepala, wajah, dan leher atas.
Apabila saraf trigeminal mengalami gangguan, kita akan kesulitan merasakan sensasi, misalnya rasa nyeri, panas, dingin, sentuhan, dan tekanan.
Nah, proses berpikir ini juga memberikan dampak pada otak dan kepala kita, lo!
Saat berpikir, maka sel-sel saraf otak akan sangat aktif menghantarkan impuls-impuls listrik.
Hal ini bisa membuat otot kepala menjadi berkontraksi atau tegang.
Proses dalam otak ini akan mengaktifkan fungsi sensorik dan motor menjadi di daerah kepala menjadi lebih aktif.
Baca Juga: Mengenal Gerak Refleks, Gerak Tanpa Sadar Sebagai Respons Bahaya
Artinya, saraf trigeminal akan lebih aktif. Aktifnya saraf trigeminal ini tanpa sadar akan membuat otak mengirimkan sinyal motoris pada tangan kita untuk menyentuh area wajah di mana saraf trigeminal berada, salah satunya adalah dagu.
Selain dagu, kita akan sering menyentuh rahang, pipi, hidung, mata, dan kening ketika sedang berpikir keras, lo.
Membuat Lebih Tenang
Menurut WIRED.com, tujuan otak memerintah tangan kita menyentuh area wajah saat berpikir adalah untu menenangkan saraf.
Menyentuh area wajah, di mana saraf trigeminal berkumpul mampu menurunkan ketegangan otot kepala yang sedang berpikir.
Oleh sebab itu, saat sedang berpikir keras, kita akan lebih nyaman sambil menyentuh wajah, umumnya adalah dengan menopang dagu serta mengusap dagu dan rahang.
Hal ini pulalah yang menjadi dasar tes kebohongan, lo, teman-teman. Tahukah kalian, orang yang sedang berbohong juga lebih sering menyentuh bagian wajah ketika sedang bicara bohong?
Orang yang bicara bohong kebanyakan akan menyentuh area wajah tanpa sadar, seringnya adalah dagu, hidung, dan kening.
Kenapa begitu? Sebab, orang yang berbohong akan berpikir keras mengarang cerita kebohongannya.
Hal ini membuat otot kepala tegang yang otomatis membuat orang tersebut sering menyentuh bagian wajah.
Nah, itulah penjelasan ilmiah kenapa kita cenderung menyentuh dagu saat sedang berpikir keras.
Baca Juga: Bulu Kuduk Berdiri Ketika Kedinginan? Ternyata Ini Penyebabnya
----
Kuis! |
Ada berapa jumlah pasangan saraf kranial di tubuh kita? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
10 Contoh Pelanggaran Hak di Lingkungan Sekolah, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | Wired,Psychology Today |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR