Bobo.id - Apakah teman-teman tahu apa saja yang jadi penyebab terjadinya perubahan dalam ekosistem kita?
Ekosistem sendiri merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk dari hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Ekosistem terdapat di semua belahan bumi dan menjadi tempat yang menunjang segala bentuk kehidupan di bumi.
Ekosistem terdiri dari dua macam komponen, yakni komponen biotik (makhluk hidup) dan komponen abiotik (benda mati).
Contoh komponen biotik adalah golongan manusia, hewan, tumbuhan, jamur, dan juga protista, teman-teman.
Sementara itu, contoh komponen abiotik adalah air, cahaya, udara, kelembapan, tanah, dan berbagai mineral.
Secara umum, ekosistem bisa dikatakan seimbang apabila komposisi dari komponennya sudah seimbang.
Apabila salah satu tidak ada, maka keseimbangan akan terganggu dan bisa jadi penyebab perubahan ekosistem, lo.
Memangnya, apa saja faktor penyebab terjadnya perubahan dalam eksositem, ya? Kita cari tahu bersama, yuk!
Perubahan ekosistem merupakan kondisi yang menunjukkan adanya perubahan pada ekosistem sepanjang waktu.
Baca Juga: Apa Saja Macam-Macam Ekosistem? Ini Penjelasannya
Adapun penyebab terjadinya perubahan dalam ekosistem ini terbagi ke dalam dua faktor, yakni alam dan manusia.
Faktor alam merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya perubahan dalam ekosistem secara alami tanpa bisa dikendalikan oleh manusia.
Meskipun manusia bisa memprediksi, namun beberapa bencana alam juga bisa luput dari prediksi maupun peringatan.
Tentu tidak dapat disangsikan lagi kekuatan bencana alam dapat merusak menciptakan perubahan dalam ekosistem, teman-teman.
Contoh faktor alam yang bisa menjadi penyebab terjadinya perubahan dalam ekosistem, antara lain:
Gempa bumi terjadi karena adanya pergerakan lempeng bumi atau aktivitas gunung berapi, teman-teman.
Adapun dampak gempa bumi ini bergantung pada besarnya kekuatan atau magnitudo gempa bumi.
Gempa bumi akan mengakibatkan banyak bangunan roboh, tanah longsor, dan terputusnya jalur transportasi.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Interaksi Predasi dalam Ekosistem? Ini Penjelasan dan Contohnya
Saat meletus, gunung berapi akan mengeluarkan abu vulkanik, lahar, lava, uap panas, dan material lain.
Letusan gunung berapi ini dapat mengakibatkan gangguan pernapasan, gas beracun, hingga kerusakan lingkungan.
Tsunami dapat diartikan sebagai gelombang laut dahsyat yang terjadi karena gempa bumi atau letusan gunung api dasar laut.
Tanda-tanda terjadinya tsunami seperti diawali gempa bumi, adanya suara gemuruh setelah gempa, dan air surut dengan cepat.
Dampak terjadinya tsunami ini mulai dari perubahan dalam ekosistem hingga menyebabkan korban hilang akibat terbawa arus air.
Tahukah teman-teman? Ternyata perubahan musim juga bisa jadi salah satu penyebab terjadinya perubahan dalam ekosistem, lo.
Misalnya musim kemarau yang panjang bisa mengakibatkan sumber air mengering sehingga kehidupan makhluk hidup tertentu terganggu.
Selain faktor alam, faktor manusia juga dapat menjadi faktor penyebab terjadinya perubahan dalam ekosistem.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Interaksi Kompetisi dalam Ekosistem?
Faktor manusia merupakan aktivitas atau kegiatan manusia tertentu yang bisa menyebabkan perubahan ekosistem.
Dilansir dari Kompas.com, aktivitas manusia adalah faktor utama kerusakan bumi terutama sejak berdirinya revolusi industri.
Contoh faktor manusia yang jadi penyebab terjadinya perubahan dalam ekosistem, antara lain:
Manusia mendapatkan semua kebutuhannya dengan cara melakukan eksploitasi alam yang berdampak buruk.
Ekosistem yang rusak karena eksploitasi berlebihan ini cenderung lambat untuk pulih secara alami.
Eksploitasi alam yang berlebihan juga dapat menghilangkan ekosistem asli yang merupakan habitat makhluk hidup.
Contoh eksploitasi alam yang berlebihan adalah melakukan pembakaran dan penebangan hutan secara liar serta perburuan liar.
Polusi adalah masalah terburuk yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Ini termasuk sampah, limbah, serta gas berbahaya.
Plastik adalah jenis polusi terbesar yang dihasilkan manusia, yakni sekitar 300 juta ton sampah plastik setiap tahunnya.
Baca Juga: Bagaimana Upaya Pemerintah dalam Melestarikan Hewan Langka?
Berdasarkan data, sebanyak 60 persen dari jumlah itu berakhir ke pembuangan sampah dan sebagian besar ke lautan.
Jika sampah itu dibuang ke lautan dan termakan oleh makhluk laut, maka ini akan berdampak pada matinya hewan laut.
Contoh lainnya seperti penggunaan bahan kimia berlebihan dan membuang sampah dan limbah sembarangan.
Seperti kita tahu, minyak dan batu bara menopang sebagian besar kebutuhan energi di dunia.
Padahal, keduanya adalah bahan bakar fosil yang pembakarannya mengemisikan gas rumah kaca.
Gas rumah kaca yang dihasilkan akan membentuk efek rumah kaca dan membuat panas terperangkap di atmosfer.
Hal inilah yang membuat suhu bumi naik. Saat itu, terumbu karang akan mati, es kutub mencair, hewan kehilangan habitat.
Tak hanya itu, permukaan air laut juga akan meninggi yang menyebabkan daratan tenggelam sehingga manusia kekurangan daratan untuk tinggal.
Nah, itulah penjelasan terkait penyebab terjadinya perubahan dalam ekosistem. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk teman-teman, ya.
Baca Juga: 4 Jenis Interaksi Antarmakhluk Hidup ketika Ekosistem Stabil, Beserta Contoh
----
Kuis! |
Apa saja contoh komponen abiotik dalam ekosistem? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR