Bobo.id - Ada berbagai macam penyakit yang bisa mengancam kesehatan jiwa manusia, salah satunya polio.
Penyakit polio sempat menjadi wabah yang berbahaya bagi anak-anak, pada abad ke-20.
Oleh karena itu, tenaga kesehatan berusaha keras agar polio dapat dicegah, sehingga anak-anak dapat hidup lebih sehat.
Upaya penyembuhan polio pun berhasil sejak ditemukannya vaksin polio oleh Dr. Jonas Salk, seorang dokter Amerika Serikat.
Kemudian, pada tahun 1950 vaksinasi polio pun digencarkan di seluruh dunia, hingga penyakit polio saat ini mulai langka dan hampir tidak ditemukan lagi.
Tapi sayangnya, di Indonesia penyakit polio mulai ditemukan kembali di daerah Aceh pada 15 November 2022 hingga pemerintah menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) polio saat ini.
Sebenarnya apa sih penyakit polio, itu? Kenapa kita perlu khawatir? Untuk mengetahuinya simak informasi tentang polio menurut penjelasan berikut, yuk!
Apa Itu Polio?
Polio adalah penyakit yang disebabkan virus Poliomyelitis yang menyebabkan kelumpuhan dan kematian pada anak-anak atau balita.
Umumnya, polio tidak memperlihatkan gejala atau gejalanya ringan, sehingga tidak disadari hingga kondisinya makin memburuk.
Penyakit polio terbagi dalam tiga tipe, yaitu tipe 1, 2, dan 3. Polio tipe 2 dan 3 dipastikan sudah tidak ada lagi dan kecil kemungkinannya menginfeksi manusia.
Baca Juga: Penyakit Ini Sempat Mewabah di Zaman Dulu, tapi Kembali Merebak di Masa Modern, Salah Satunya Polio!
Sedangkan, polio tipe 1 masih berpotensi menginfeksi manusia di beberapa tempat, hingga menyebabkan kelumpuhan.
Polio tidak bisa disembuhkan dan hanya bisa dicegah melalui vaksinasi polio.
Bagaimana Virus Poliomyelitis Menginfeksi Tubuh?
Virus Poliomyelitis bisa masuk ke dalam mulut atau hidung dan mulai memperbanyak diri di tenggorokan dan saluran pencernaan.
Kemudian, virus Poliomyelitis menginfeksi bagian otak dan sumsum tulang belakang.
Lalu, menyebabkan pasiennya mengalami kelumpuhan, karena otot tubuh di lengan atau kaki tidak bisa dikendalikan.
Gejala Polio
Gejala awal polio berlangsung selama dua hingga lima hari dan sembuh sendiri, gejalanya berupa:
- Sakit tenggorokan
- Demam
- Kelelahan
Baca Juga: Jonas Salk, Penemu Vaksin Polio
- Mual
- Sakit kepala
- Sakit perut
Bagaimana Polio Menular?
O iya, penyakit polio adalah penyakit menular jadi perlu diwaspadai. Inilah cara-cara virus polio menular pada anak-anak atau balita lain.
- Menyebar melalui batuk atau bersin dari pasien polio.
- Tidak mencuci tangan setelah memegang benda kotor atau dari kamar mandi.
- Mengonsumsi air yang terkontaminasi virus Poliomyelitis.
- Berenang di dalam air yang terkontaminasi virus Poliomyelitis.
- Bersentuhan langsung dengan pasien polio.
- Memegang benda kotor yang terkontaminasi virus Poliomyelitis.
Baca Juga: Muncul Aturan Baru, Ini Syarat Naik Pesawat dan Kereta Api
Bagaimana Cara Mencegah Polio
Cara terbaik untuk mencegah penyakit polio adalah dengan vaksinasi yang didapatkan pada masa kanak-kanak.
- Vaksin pertama polio diberikan saat balita berumur 2 bulan
- Vaksin kedua polio diberikan saat balita berumur 4 bulan
- Vaksin ketiga diberikan saat balita berumur antara 6 hingga 18 bulan
- Vaksin keempat diberikan saat anak-anak berumur antara 4 hingga 6 tahun
Karena, sebagai upaya pemerintah untuk menjamin kesehatan masyarakatnya, vaksin polio mudah ditemukan di fasilitas kesehatan.
Nah, itulah penjelasan lengkap tentang penyakit polio, mulai apa itu polio hingga cara mencegahnya, yaitu melalui vaksin.
Baca Juga: BERITA POPULER: Cara Menjaga Kelestarian Alam hingga Waktu Kucing Harus Mendapatkan Vaksin
---
Baca Lagi: |
Apa Itu Polio? (halaman 1) |
Bagaimana Virus Poliomyelitis Menginfeksi Tubuh? (halaman 2) |
Gejala Polio (halaman 2) |
Bagaimana Polio Menular? (halaman 3) |
Bagaimana Cara Mencegah Polio (halaman 4) |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Cdc.gov,My.clevelandclinic.org |
Penulis | : | Thea Arnaiz |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR