Bobo.id - Masa reformasi dimulai sejak 1998 setelah Presiden Soeharto menyatakan berhenti dari jabatannya sebagai Presiden, dan digantikan oleh Presiden B.J Habibie.
Ada beragam perubahan yang terjadi pada masa reformasi, sebagai bentuk perbaikan atas kekacauan politik yang terjadi di masa Orde Baru.
Bahkan, pelaksanaan Demokrasi Pancasila era reformasi membuka kesempatan semua orang untuk menggunakan hak politiknya.
Tidak hanya kekacauan politik, pada masa Orde Baru, Indonesia mengalami krisis ekonomi yang menyebabkan nilai Rupiah melemah.
Oleh sebab itu, Presiden B.J. Habibie menetapkan beberapa kebijakan ekonomi untuk menanggulangi krisis dan mengendalikan nilai Rupiah.
Apa saja yang dilakukan B.J. Habibie pada masa reformasi untuk memperbaiki laju perekonomian Indonesia? Yuk, simak!
Kebijakan Ekonomi masa Reformasi
1. Kerja sama dengan IMF
IMF (International Moneter Fund) adalah lembaga dari PBB yang bertanggung jawab untuk membuat dan menjaga sistem moneter internasional.
Presiden B.J. Habibie menjalin kerja sama antara pemerintahan Indonesia dengan IMF untuk membantu proses pemulihan ekonomi negera.
Sebab, IMF menawarkan bantuan atau pinjaman dana untuk negara-negara yang butuh untuk memperbaiki neraca pembayarannya.
Baca Juga: Apa Perbedaan Demokrasi Klasik dan Demokrasi Modern? Materi PPKn
MILKU Milk Farm Hadir di KidZania Jakarta, Ajak Anak-Anak Menjadi Peternak Sapi
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR