Gaya gravitasi pada tempat di dekat permukaan laut lebih besar, sehingga jumlah udara di tempat itu lebih banyak.
Sebaliknya, gaya gravitasi bumi di puncak gunung lebih kecil, sehingga jumlah udara yang ada di puncak gunung lebih sedikit.
Dipengaruhi oleh Energi Kinetik
Selain tekanan udara dan gaya gravitasi, ternyata penyebab lain suhu dingin di gunung adalah adanya energi kinetik.
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda yang bergerak. Pergerakan energi kinetik udara inilah yang menyebabkan panas, lo.
Setiap molekul gas yang bergerak di suatu wilayah memiliki energi kinetik. Semakin banyak udara, semakin besar energi kinetik.
Nah, semakin cepat gerakan molekul udara, maka energi kinetiknya juga bisa semakin besar, teman-teman.
Besar kecilnya energi kinetik ini menentukan banyak atau sedikitnya panas yang dihasilkan ketika terjadi tumbukkan antara molekul.
Karena di wilayah gunung dan pegunungan udaranya lebih sedikit, maka energi kinetiknya juga sedikit, teman-teman.
Jika sedikit terjadi pergerakan energi, maka tidak akan banyak panas yang tercipta. Oleh karena itu suhu di gunung menjadi dingin.
Itulah mengapa saat berada di tempat yang tinggi, bukannya hawa panas yang kita rasakan, melainkan hawa dingin.
Nah setelah memahami tiga hal di atas, semoga bisa menjawab rasa penasaran teman-teman, ya.
Source | : | Kompas.com,National Geographic |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR