Beberapa program kerja yang dilaksanakan yakni organisasi negara, kemakmuran, keamanan, perburuhan, pendidikan, dan politik luar negeri.
Sementara tugas pokok Wilopo saat itu adalah menjalankan pemilu untuk memilih anggota parlemen dan konstituante.
Sayangnya, Kabinet Wilopo ini sudah bubar sebelum pemilu yang sudah direncanakan berhasil terlaksana.
Kabinet Wilopo jatuh diketahui karena saat itu muncul berbagai gerakan separatis yang kemudian mengganggu stabilitas pemerintahan.
4. Kabinet Ali Sastroamijoyo I
Kabinet selanjutnya adalah kabinet Ai Sastroamijoyo I yang memimpin pada Juli 1953 hingga Agustus 1955.
Kabinet Ali Sastroamijoyo I ini sering disebut juga sebagai kabinet Ali Sastroamidjojo-Wongsonegoro atau Ali Sastroamidjojo-Zainul Arifin.
Selama berlangsung, terdapat beberapa masalah, salah satunya kondisi perekonomian Indonesia yang memburuk akibat korupsi dan inflasi.
Karena sulit ditangani, Partai NU dan partai lainnya pun menarik menteri-menterinya yang menjabat di kabinet ini.
Hingga akhirnya Ali Sastroamijoyo I pun menyerahkan mandatnya kembali pada presiden pada 24 Juli 1955.
5. Kabinet Burhanuddin Harahap
Baca Juga: Demokrasi Liberal: Pengertian, Ciri, Kelebihan dan Kekurangan, serta Daftar Negara yang Menganutnya
Source | : | Kompas.com,Adjar.id |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR