Pangeran Taka dan pelayannya gembira karena berhasil mendapatkan petunjuk tentang Putri Hening.
“Kek, apa kami boleh tahu. Di mana Putri Hening tinggal?” tanya Pangeran Taka lagi.
“Kalian harus berjalan lagi selama enam bulan dan tiba di puncak gunung lain. Di sanalah letak kastil Putri Hening. Tapi di tempat itu, banyak sekali pemuda yang dikurung di penjara bawah tanah, hanya karena gagal membuat Putri Hening mengucapkan sepatah kata,” cerita kakek itu.
Kata-kata kakek itu membuat Pangeran Taka dan pelayannya terkejut. Namun tidak membuat mereka takut. Setelah berterimakasih pada kakek itu, mereka pun melanjutkan perjalanan. Enam bulan kemudian, mereka tiba di puncak gunung lain.
"Aku sangat lelah. Mari kita istirahat di kedai kopi itu. Kita bisa minta penjelasan juga pada orang-orang di sana,” kata Pangeran Taka.
Maka, pangeran dan pelayannya itu lalu masuk ke dalam kedai kopi. Di dalamnya, ternyata ada penduduk desa dan beberapa pemuda yang datang dari negeri-negeri jauh. Pangeran Taka dan pelayannya memberi salam pada penduduk desa itu satu demi satu.
“Apakah kalian tahu, di mana kediaman Putri Hening?” tanya Pangeran Taka pada mereka.
Penduduk desa itu menjelaskan, tempat kediaman Putri Hening sudah dekat. Kira-kira tiga bulan perjalanan lagi. Putri itu mengenakan kerudung tujuh lapis dan tidak mengucapkan sepatah katapun. Banyak pemuda dikurung di penjara bawah tanah karena tidak berhasil membuat sang putri berkata-kata.
Mendengar cerita ini, para pemuda di kedai itu malah menjadi tidak sabar untuk menguji nasib mereka. Pangeran dan pelayannya pun ikut berangkat melanjutkan perjalanan.
Setelah tiga bulan berjalan, mereka akhirnya melihat gunung besar lain di kejauhan. Mereka pun mulai mendaki. Di puncak gunung, tampak sebuah kastil yang menjulang tinggi. Pangeran Taka yakin, itulah tempat tinggal Putri Hening. Di luar kastil itu, Pangeran Taka melihat ada beberapa tangga yang menuju ke bawah tanah.
“Aku yakin, di sanalah letak penjara bawah tanah yang mengurung para pemuda yang gagal membuat Putri Hening berbicara. Entahlah, apa aku bisa berhasil...” kata Pangeran Taka pada pelayannya.
Baca Juga: Fakta Menarik Ikan Mas yang Sering Muncul dalam Dongeng Indonesia #MendongenguntukCerdas
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR