Cool booting adalah proses menghidupkan komputer yang tadinya mati.
Cool booting ini adalah prosedur normal yang kita lakukan sehari-hari saat memencet tombol On atau Power. Adanya arus listrik akan membuat perangkat aktif dan siap kita gunakan.
Warm booting adalah proses menghidupkan komputer ketika komputer sudah dihidupkan.
Contoh warm booting adalah saat kita melakukan restart komputer.
Tujuan warm booting adalah untuk mengulang kembali proses komputer dari awal karena sebelumnya terjadi beberapa gangguan, contohnya crash dan error.
Soft booting ini hampir sama dengan warm booting, yaitu booting yang dilakukan ketika komputer sudah dihidupkan.
Namun, soft booting tidak disebabkan oleh adanya crash atau error, melainkan bertujuan untuk memperbarui atau update sistem.
Soft booting terjadi saat perangkat dialiri listrik yang biasanya terjadi setelah komputer meng-install program baru.
Selain itu, soft booting juga berguna dalam update perangkat lunak setelah proses instalasi.
Hard booting hampir sama dengan warm booting, yakni proses booting saat komputer sudah dihidupkan.
Bedanya, proses hard booting ini biasanya terjadi saat komputer tidak merespons atau error.
Baca Juga: Mengenal Virus Komputer: Asal Usul, Jenis, dan Cara Penanggulangan
Source | : | binus.ac.id |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR