Sesar umumnya terbentuk karena adanya gaya pada batuan, baik berupa tekanan, tarikan, maupun kombinasi keduanya.
Tekanan atau tarikan pada batuan ini mengakibatkan batuan tidak mampu lagi menahan gaya tersebut.
Daerah yang dilalui sesar yang masih aktif bergerak adalah daerah yang rawan terjadi gempa bumi, teman-teman.
Hal ini karena sesar atau patahan berupa area, maka biasanya sesar atau patahan disebut dengan zona sesar atau bidang sesar.
Jenis-Jenis Sesar Gempa
Berdasarkan arah pergerakan batuan terhadap bidang sesar dan gaya yang menjadi penyebabnya, sesar terbagi menjadi beberapa jenis:
1. Normal Faults
Normal Faluts adalah sesar yang terjadi akibat adanya gaya tekan maksimum pada arah vertikal.
Tekanan ini menyebabkan salah satu bidang batuan bergerak ke bawah mengikuti bidang sesar.
2. Reverse Faults
Reverse Faults adalah sesar yang terjadi akibat adanya gaya tekan maksimum pada arah vertikal.
Baca Juga: Fakta Sesar Lembang, Patahan Gempa di Wilayah Bandung yang Aktif dan Bergerak Setiap Tahunnya
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR