Bobo.id - Apakah teman-teman tahu apa itu sesar gempa? Secara geologi, istilah sesar sering disebut juga dengan patahan.
Pergerakan sesar atau patahan inilah yang dapat menyebabkan terjadinya gempa bumi dengan kekuatan yang cukup besar.
Secara geografis, Indonesia terletak di antara dua benua dan samudra yang menyebabkan Indonesia dilalui tiga jalur lempeng tektonik.
Yap! Indonesia berdiri di atas tiga lempeng besar, seperti lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik.
Istilah sesar ini semakin ramai dibahas setelah Gempa Cianjur yang berlangsung pada 21 November lalu.
Ada yang menyebutkan kalau gempa itu disebabkan oleh sesar cimandiri. Sementara informasi terakhir, disebabkan oleh sesar cugenang.
Sesar ini diketahui melintasi 9 desa di dua kecamatan dengan lintasan yang mengarah ke barat laut tenggara.
Panjang patahan ini sekitar 9 kilometer dengan radius berbahaya kiri kanannya sekitar 300-500 meter.
Apa Itu Sesar Gempa?
Sesar atau patahan merupakan retakan pada batuan yang melaluinya dan telah terjadi sejumlah gerakan.
Bidang sesar sangat bervariasi ukurannya, mulai dari beberapa sentimeter hingga puluhan kilometer.
Baca Juga: Gempa 6,2 M di Pasaman Sumbar Disebabkan Sesar Sumatra, Apakah Itu?
Sesar umumnya terbentuk karena adanya gaya pada batuan, baik berupa tekanan, tarikan, maupun kombinasi keduanya.
Tekanan atau tarikan pada batuan ini mengakibatkan batuan tidak mampu lagi menahan gaya tersebut.
Daerah yang dilalui sesar yang masih aktif bergerak adalah daerah yang rawan terjadi gempa bumi, teman-teman.
Hal ini karena sesar atau patahan berupa area, maka biasanya sesar atau patahan disebut dengan zona sesar atau bidang sesar.
Jenis-Jenis Sesar Gempa
Berdasarkan arah pergerakan batuan terhadap bidang sesar dan gaya yang menjadi penyebabnya, sesar terbagi menjadi beberapa jenis:
1. Normal Faults
Normal Faluts adalah sesar yang terjadi akibat adanya gaya tekan maksimum pada arah vertikal.
Tekanan ini menyebabkan salah satu bidang batuan bergerak ke bawah mengikuti bidang sesar.
2. Reverse Faults
Reverse Faults adalah sesar yang terjadi akibat adanya gaya tekan maksimum pada arah vertikal.
Baca Juga: Fakta Sesar Lembang, Patahan Gempa di Wilayah Bandung yang Aktif dan Bergerak Setiap Tahunnya
Tekanan ini akan menyebabkan salah satu bidang batuan bergerak ke atas. Biasanya terjadi di area lempeng tektonik yang bertabrakan.
Selain itu, sesar ini biasanya membentuk sudut kemiringan yang lebih kecil dari 45 derajat, teman-teman.
3. Strike-Slip Faults
Strike-Slip Faults adalah sesar yang terjadi akibat bidang batuan yang bergerak secara horizontal, yakni ke kiri dan ke kanan.
Hal ini diketahui disebabkan oleh gaya yang bekerja pada batuan tersebut (strike-slip faults), teman-teman.
Sebaran Sesar Aktif di Indonesia
Sebagai negara yang dilalui pertemuan lempeng-lempeng tektonik, Indonesia memiliki banyak sesar, baik sesar aktif maupun tidak aktif.
Berikut ini rincian daftar sesar aktif di Indonesia yang tersebar di wilayah Sumatra, Jawa, dan wilayah Indonesia Timur.
1. Sesar Aktif di Sumatra:
- Sesar Semangko
- Sesar Tarahan
Baca Juga: Tak Cuma Sesar Cimandiri, Ada 4 Sesar yang Jadi Penyebab Gempa di Jawa Barat
- Sesar Mentawai
2. Sesar Aktif di Jawa
- Sesar Lembang
- Sesar Cimandiri
- Sesar Opak
- Sesak Baribis
- Sesar Kendeng
3. Sesar Aktif di Indonesia Timur
- Sesar Matano-Palukoro
- Sesar Anjak
Nah, itulah penjelasan tentang sesar yang menjadi pemicu terjadinya gempa bumi di Indonesia. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk teman-teman, ya.
Baca Juga: Apa Itu Sesar Cimandiri Penyebab Gempa Bumi Cianjur? Ini Penjelasannya
----
Kuis! |
Indonesia berdiri di atas tiga lempeng, apa saja? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Cara Bersikap terhadap Barang yang Dipakai, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR