Bobo.id - Pada materi kelas 5 SD tema 5 subtema 1, kita akan belajar bersama tentang daur hidup hewan, teman-teman.
Hewan sebagai salah satu komponen ekosistem memerlukan lingkungan yang baik untuk berkembang biak.
Setiap hewan akan mengalami tahapan perkembangan yang berbeda. Pertumbuhan dan perkembangan ini yang disebut dengan daur hidup.
Di dalam daur hidupnya, ada hewan yang mengalami perubahan pada tubuhnya, ada juga yang tidak mengalaminya.
Hewan yang mengalami perubahan bentuk pada tahap tumbuh kembangnya disebut mengalami metamorfosis, yang tidak disebut ametamorfosis.
Berdasarkan bentuknya, metamorfosis dibedakan menjadi metamorfosis sempurna dan tidak sempurna.
Memangnya, hewan apa sajakah yang mengalami metamorfosis sempurna, tidak sempurna, dan tidak mengalami metamorfosis? Simak, yuk!
1. Metamorfosis Sempurna
Metamorfosis sempurna adalah proses pada hewan yang mengalami perubahan berbeda di setiap fase tubuhnya.
Fase metamorfosis sempurna terdiri dari empat fase, yakni telur, larva, pupa (kepompong), dan dewasa. Keempatnya punya bentuk yang berbeda.
Proses ini dimulai ketika hewan bertelur. Ketika telur menetas akan terlihat makhluk yang berbentuk seperti cacing. Fase ini disebut larva.
Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan Materi tentang Proses Metamorfosis pada Hewan
Larva memiliki selera makan yang tinggi. Setiap harinya, larva bisa memakan makanan sebanyak beberapa kali berat tubuhnya sendiri, lo.
Sebagai informasi, larva mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Pada akhir fasenya, larva akan berubah menjadi kepompong.
Ia akan memiliki selaput cangkang yang cukup keras pada bagian luar tubuhnya. Pada fase ini, larva akan berhenti makan dan bergerak.
Meskipun seperti tidak hidup, di dalam kepompong terjadi perubahan besar, yakni perubahan menjadi bentuk dewasa dari hewan itu.
Contoh hewan yang memiliki metamorfosis sempurna, antara lain:
- Kupu-kupu
- Katak
- Lalat
- Lebah
- Kumbang
- Ngengat
Baca Juga: Perbedaan Daur Hidup dan Metamorfosis pada Hewan, Materi IPA Kelas 4 SD
2. Metamorfosis Tidak Sempurna
Berbeda dari yang sebelumnya, metamorfosis tidak sempurna hanya memiliki tiga fase, yakni telur, nimfa, dan dewasa.
Perbedaannya terletak di fase kedua. Ketika telur menetas, hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna akan berubah menjadi nimfa.
Pada fase larva, bentuknya sangat berbeda dengan bentuk dewasa. Pada fase nimfa, bentuknya merupakan bentuk lebih kecil dari fase dewasa.
Pada metamorfosis tidak sempurna, nimfa harus melewati penggantian kulit dan eksoskeleton sebelum mencapai fase dewasa.
Contoh hewan yang memiliki metamorfosis tidak sempurna, antara lain:
- Belalang
- Jangkrik
- Kecoa
- Capung
- Kutu
Baca Juga: 7 Contoh Hewan yang Mengalami Metamorfosis Sempurna
- Rayap.
3. Ametamorfosis
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, ametamorfosis disebut juga sebagai hewan yang tidak mengalami metamorfosis.
Hewan jenis ini tidak mengalami perubahan bentuk, melainkan mengalami perubahan ukuran tubuhnya dari muda hingga dewasa.
Hewan mamalia merupakan contoh hewan ametamorfosis, atau mengalami daur hidup tanpa perubahan bentuk.
Sejak lahir hingga dewasa, bentuk tubuh hewan mamalia tidak berubah, perbedaannya hanya pada bertambahnya ukuran tubuh.
Adapun jenis hewan yang tidak mengalami metamorfosis yaitu hewan mamalia, hewan unggas, hewan dari kelompok ikan, dan hewan reptil.
Contoh hewan yang memiliki tidak mengalami metamorfosis, antara lain:
- Kucing
- Ayam
- Lumba-lumba
Baca Juga: 3 Daur Hidup Sapi dari Usia Muda Sampai Dewasa, Apa Saja?
- Penguin
- Beruang
- Ular
Nah, itulah penjelasan dan contoh metamorfosis sempurna, tidak sempurna, dan ametamorfosis. Semoga informasi ini bisa bermanfaat, ya.
----
Kuis! |
Apa yang disebut dengan daur hidup hewan? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com,Encyclopaedia Britannica,Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR