Bobo.id - Di media sosial kini ramai diperbincangkan terkait fenomena solstis yang akan terjadi Desember ini.
Terdapat sebuah video dan cuitan yang beredar kalau masyarakat sebaiknya tidak keluar malam saat fenomena solstis pada 21 Desember 2022.
Video ini pun ramai mendapatkan komentar dari pengguna media sosial dan sudah ditonton oleh lebih dari 4,8 juta pengguna.
Bukan kali pertama terjadi, kekhawatiran terhadap fenomena solstis ini sebenarnya juga terjadi di tahun-tahun sebelumnya.
Melalui kolom komentar, pengunggah video fenomena solstis juga menerangkan apa sebenarnya fenomena ini.
Menurutnya, solstis adalah gerak semu tahunan Matahari yang menjangkau kedudukan di atas garis balik selatan.
Lalu, benarkah akan ada fenomena solstis pada 21 Desember 2022 dan apa dampak peristiwa ini? Cari tahu bersama, yuk!
Apa Itu Fenomena Solstis?
Fenomena solstis merupakan peristiwa astronomi yang disebut juga dengan titik balik matahari, teman-teman.
Solstis merupakan fenomena yang terjadi karena Bumi mencapai derajat kemiringan tertentu, yakni 23,5 derajat.
Dilansir dari The Franklin Institute, fenomena solstis umumnya terjadi dua kali dalam setahun, yakni pada Juni dan Desember.
Baca Juga: Bisa Terbang Tinggi di Bumi, Apakah Burung Juga Bisa Terbang di Ruang Angkasa?
Fenomena solstis di bulan Juni terjadi jika belahan Bumi utara miring dekat ke Matahari dan belahan Bumi selatan miring menjauhi Matahari.
Di belahan Bumi utara, peristiwa ini disebutkan merupakan titik musim panas karena mengidentifikasi berlangsungnya musim panas.
Sementara itu, solstis Desember terjadi saat belahan Bumi selatan cenderung dekat Matahari dan belahan Bumi utara menjauhi Matahari.
Di belahan Bumi utara, peristiwa ini merupakan titik balik musim dingin dan umumnya terjadi pada 21 Desember.
Pada Fenomena Solstis Desember ini, siang akan berlangsung lebih panjang di belahan bumi selatan karena dekat dengan Matahari.
Sebaliknya di belahan Bumi utara, siang akan terasa lebih cepat dan malam berasa lebih panjang, teman-teman.
Benarkah Tidak Boleh Keluar Rumah?
Dilansir dari Kompas.com, fenomena solstis ini sebenarnya adalah fenomena astronomi biasa, teman-teman.
Saat solstis, tidak ada larangan bagi masyarakat untuk keluar rumah. Sebab, solstis tidak berkaitan dengan aktivitas berbahaya apapun.
Yap! Seperti sudah disebutkan sebelumnya, sostis hanya berdampak langsung pada lamanya waktu siang dan malam.
Untuk di Indonesia, dampak solstis ini akan terjati di belahan bumi bagian utara dan di belahan selatan.
Baca Juga: Tak Hanya Bumi, Ini 8 Bencana Alam Ekstrem yang Pernah Terjadi di Tata Surya
Di utara, yakni Sabang, Miangas, dan Tarakan. Di wilayah ini, panjang siang pada fenomena solstis sekitar 11,5 jam.
Sementara di belahan selatan, yakni Pulau Rote dan Pulau Timor, durasi siang menjadi lebih panjang dari biasanya, yakni sekitar 12,7 jam.
Dampak paling terlihat tentu saja akan dirasakan negara-negara yang berada di belahan bumi Utara dan Selatan.
Misalnya kota Hamburg yang berada di belahan Bumi utara, saat Solstis Juni akan mengalami siang hari selama 17 jam.
Namun, saat fenomena Solstis di bulan Desember, siang hari di sana hanya 7,5 jam. Singkat sekali, ya!
Pada saat yang sama, bisa terjadi hal yang berkebalikan bagi wilayah Bumi selatan seperti Kota Melbourne, Australia.
Saat Solstis Juni, siang hari di Melbourne hanya 9,5 jam. Sementara Solstis Desember memiliki durasi siang mencapai 15,25 jam.
Selain durasi siang dan malam, fenomena solstis Desember di Indonesia hanya berpengaruh terhadap musim hujan saja.
Kapan Terjadi Fenomena Solstis?
Menurut Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Solstis Juni terjadi antara tanggal 20-21 Juni setiap tahunnya.
Sementara itu, Solstis Desember umumnya akan berlangsung antara tanggal 20 dan 21 Desember, teman-teman.
Baca Juga: Meski Dekat dengan Bumi, Venus Tak Bisa Dikunjungi Manusia, Ini Alasannya
Meski begitu, ada kemungkinan jadwal fenomena Solstis ni mengalami pergeseran. Namun, biasanya membutuhkan waktu ratusan tahun.
Data BRIN menjelaskan, pada 9250 SM, Solstis Juni terjadi pada 19 Juni dan Solstis Desember terjadi pada 18 Desember.
Kemudian pada 1250 M, Solstis Juni terjadi pada 22 Juni dan Solstis Desember jatuh pada 22 Desember.
Dilansir dari Kompas.com, fenomena soltis tahun ini bukan terjadi pada 21 Desember, melainkan pada 22 Desember 2022.
Nah, itulah penjelasan tentang fenomena solstis yang akan terjadi pada 22 Desember mendatang. Semoga bisa menjawab rasa penasaran kamu, ya.
----
Kuis! |
Berapa kemiringan Bumi hingga terjadi fenomena Solstis? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com,Live Science,Info Astronomy |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR