Bobo.id - Tahukah teman-teman bahwa banyak patung peninggalan Mesir Kuno yang rusak di bagian hidungnya?
Sebagian dari teman-teman mungkin belum menyadari hal ini, ya.
Namun, banyak sekali patung-patung wajah Firaun Mesir Kuno yang patah atau rusak bagian hidungnya.
Tak terkecuali patung Sphinx di Giza yang merupakan patung singa berkepala Firaun yang berwujud Dewa Ra (Amun-Ra) atau Dewa Matahari.
Lalu, kenapa banyak patung Mesir Kuno yang hilang atau rusak di bagian hidungnya?
Kita ketahui di artikel ini, yuk!
Patung Mesir Kuno banyak yang kehilangan hidung bukan karena lapuk, lo.
Selain itu, hilangnya hidung patung Mesir Kuno bukan pula disebabkan oleh rusak pada saat penggalian oleh arkeolog.
Dilansir dari Medium, hidung patung Mesir Kuno yang kebanyakan adalah Firaun tersebut memang sengaja dirusak oleh orang Mesir kala itu, atau oleh orang dengan kepercayaan lain di masa setelahnya.
Hal ini, menurut ahli arkeologi, dilakukan dengan tujuan melemahkan kekuatan seorang dewa, roh anggota kerajaan, atau orang tertentu yang berkaitan dengan patung tersebut.
Kok bisa, ya?
Baca Juga: Mengenal 4 Bentuk Muka Bumi Negara Mesir, Semenanjung Sinai Hingga Lembah Sungai Nil
Perlu diketahui, orang-orang Mesir memiliki kepercayaan bahwa patung Mesir Kuno memiliki kekuatan magis, teman-teman.
Patung Mesir Kuno dipercaya sebagai tempat bersemayam roh atau dewa tertentu.
Oleh sebab itu, patung Mesir Kuno juga dipercaya sebagai penyebab kutukan.
Namun, untuk melenyapkan kekuatan dewa tersebut, patung Mesir Kuno harus dihancurkan atau dipatahkan satu bagiannya.
Ketika sebuah patung rusak atau patah, kekuatan dewa atau roh di dalamnya juga akan terganggu.
Saat seorang Firaun naik takhta, maka ia akan dibuatkan patung sebagai penghormatan.
Kemudian, ketika Firaun turun takhta karena wafat , maka Firaun baru harus menghancurkan patung Firaun sebelumnya.
Tujuannya adalah melindungi diri dari kutukan Firaun terdahulu.
Begitu pun saat ada generasi baru menemukan makam atau patung Mesir Kuno, maka mereka wajib merusak hidung patung untuk membebaskan diri dari kutukan.
Lantas, kenapa tidak seluruh patung dihancurkan, ya?
Hal ini disebabkan karena masyarakat Mesir Kuno sangat menjunjung tinggi sejarah dan kesenian.
Baca Juga: Sejarah Pembangunan Terusan Suez dan Keuntungannya Bagi Negara Mesir
Mereka merasa sayang saat menghancurkan seluruh patung bernilai sejarah dan seni yang tinggi.
Karena tidak mau merusak patung dan menghindari kutukan, jadi hanya bagian hidung saja yang dirusak, teman-teman.
Lantas, kenapa mereka memilih bagian hidung yang dirusak, ya?
Menurut Live Science, hidung adalah bagian tubuh yang jika dirusak, maka ia akan gagal melakukan tugasnya.
Masyarakat Mesir percaya bahwa dengan tidak adanya hidung, maka roh di dalam patung itu pun tak dapat bernapas dan pada saatnya akan 'mati'.
Tradisi perusakan hidung patung ini sekarang dikenal dengan istilah ikonoclasme atau iconoclasm.
Para pakar kebudayaan Mesir Kuno meyakini kebiasaan ini sudah muncul sejak awal kerajaan Mesir Kuno.
Dan tak hanya patung saja yang dirusak: para arkeolog melihat perusakan secara sengaja pada relief, patung, hingga mumi.
Para Firaun Mesir Kuno bahkan membuat sejumlah aturan yang akan menghukum dengan berat siapapun yang ketahuan merusak patung-patung mereka saat mereka masih hidup.
Nah, itulah alasan kenapa banyak patung Mesir Kuno yang hidungnya rusak.
Berikut ini adalah patung peninggalan Mesir Kuno yang paling terkenal:
Baca Juga: Fakta Unik Kairo, Ibu Kota Mesir yang Terkenal akan Pendidikannya
1. Patung wajah Nefertiti
2. Palet Narmer
3. Topeng Firaun Tutankhamun's
4. Patung Khufu Statuette
5. Batu Rosetta
6. Patung Block
7. The Seated Scribe atau Pelajar Duduk
8. Patung kolosal Memnon
9. Patung Firaun Memnon
Baca Juga: Ada 5 Negara Pertama yang Mengakui Indonesia Merdeka, Mana Saja?
----
Kuis! |
Apa nama dewa Matahari dari Mesir Kuno? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Medium.com,Kompas |
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR