Bobo.id - Hampir selalu ada di setiap momen malam Tahun Baru, kembang api menjadi pemandangan cantik yang dinyalakan di langit berbagai negara.
Tahukah kamu, dari mana kembang api berasal? Dilansir dari Livescience, sekitar tahun 800 M, alkemis dari China mencampur senyawa belerang, arang, dan menciptakan bubuk mesiu mentah.
Kemudian bubuk mesiu tersebut dimasukkan ke dalam bambu, dan dilemparkan ke dalam api, sehingga menimbulkan ledakan yang keras.
Setelah mengalami banyak perkembangan, tabung bambu kemudian digantikan dengan tabung kertas.
Saat ini, kita bisa menemukan kembang api dan petasan dengan mudah, namun tidak boleh digunakan secara sembarangan.
Jika teman-teman ingin menyalakan kembang api, pastikan didampingi oleh orang tua dan jangan nyalakan di dekat pohon atau rumah, ya.
Nah, sebelum teman-teman memutuskan untuk membeli kembang api, Bobo punya fakta menarik tentang kembang api, nih. Yuk, simak bersama!
1. Bahan Pembuat Kembang Api
Pastinya kita sudah tidak asing lagi dengan benda yang satu ini, namun tahukah kamu terbuat dari apakah kembang api itu?
Dilansir dari Science Alert, kembang api dibuat dari campuran bubuk peledak, bahan kimia, dan lem.
Pertunjukan kembang api ternyata sudah ada sejak lebih dari seribu tahun yang lalu.
Namun, tidak semua kembang api dibuat dengan cara yang sama. Karena berbeda warna, berbeda bahan yang digunakan.
Warna ledakan pada kembang api bergantung pada elemen apa yang ada di dalamnya.
Ahli kembang api menjelaskan bahwa semburan cahaya pada kembang api terbuat dari campuran bahan bakar, oksidator, elemen penghasil warna, dan lem pengikat.
Oksidator adalah bahan khusus atau zat khusus yang digunakan untuk membantu proses pembakaran.
2. Asal Warna-Warni Kembang Api
Warna-warni dari kembang api sebenarnya berasal dari bahan yang berbeda, lo. Apakah kamu penasaran?
Warna kuning dari semburan dan ledakan kembang api berasal dari zat natrium, yang jika bereaksi dengan panas dari api akan menimbulkan warna kuning.
Sedangkan, kembang api merah berasal dari zat yang bernama strontium, yang berubah merah ketika bereaksi dengan api.
Kembang api hijau berasal dari zat yang bernama garam barium, khususnya barium nitrat yang beracun untuk dihirup.
Lalu, ada kembang api putih yang berasal dari zat alumunium dan magnesium. Unsur-unsur kimia ini memiliki suhu pembakaran tertinggi.
Jika dicampurkan dengan kembang api berwarna lain, maka dapat menimbulkan warna yang lebih terang.
Baca Juga: Planet Ini Rayakan Tahun Baru Setiap 17,5 Jam Sekali, Planet Apa Itu?
3. Suara Kembang Api Terdengar Lebih Dulu
Seperti pada petir, cahaya kilat petir bergerak kira-kira satu juta kali lebih cepat daripada suaranya.
Warna-warni kembang api juga muncul di langit sebelum kita mendengar ledakannya.
Menurut Livescience, setelah kita melihat semburan kembang api, hitunglah berapa detik hingga terdengar ledakan.
Selanjutnya, bagilah angka itu dengan tiga untuk mendapatkan jarak dalam kilometer.
Selain itu, menurut American Pyrotechnics Association, negara Amerika membeli sekitar 93 juta kilogram kembang api dengan menghabiskan 645 juta US Dollar.
Nah, itulah fakta-fakta unik tentang kembang api, teman-teman.
----
Kuis! |
Apa saja bahan pembuat kembang api? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Jangan Sampai Salah, Ini Ciri Keju yang Masih Aman di Makan dan yang Harus Dihindari
Source | : | Science Alert,Livescience,National Geographic |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR