Bobo.id - Baru-baru ini, dunia termasuk Indonesia kembali digemparkan dengan masalah kesehatan baru.
Sejumlah negara di dunia sudah melaporkan kasus infeksi amoeba pemakan otak atau Naegleria Fowleri.
Amoeba pemakan otak adalah amoeba yang biasa ditemukan di danau air tawar hangat, sungai, kanal, dan kolam di seluruh dunia.
Amoeba ini memiliki ukuran yang sangat kecil sehingga hanya bisa diamati menggunakan mikroskop, teman-teman.
Sebenarnya, infeksi ini bukanlah hal yang baru. Sebanyak 381 kasus amoeba pemakan otak telah dilaporkan pada tahun 2018 lalu.
Memangnya apa yang dimaksud dengan amoeba pemakan otak dan mengapa infeksinya disebut bisa berakibat fatal?
Apa Itu Amoeba Pemakan Otak?
Amoeba pemakan otak adalah jenis amoeba yang banyak ditemukan di perairan hangat seperti danau sungai, serta tanah.
Amoeba pemakan otak yang merupakan organisme bersel tunggal ini dikenal dengan nama ilmiah Naegleria Fowleri.
Amoeba jenis ini berkembang biak dengan biak di tempat dengan suhu di atas 46 derajat Celcius.
Apabila amoeba pemakan otak memasuki tubuh manusia, maka amoeba dapat menginfeksi otak dan selaput otak.
Baca Juga: Bisa Jadi Tanda Penyakit, Ini Ciri Kuku Orang yang Alami Diabetes
Dilansir dari Hello Sehat, seseorang dapat terinfeksi amoeba jika parasit tersebut masuk melalui hidung.
Setelah memasuki hidung, amoeba akan berpindah ke otak melalui saraf yang berfungsi dalam indra penciuman.
Dari jutaan orang yang terpapar amoeba pemakan otak, hanya sekian persen yang mengalami infeksi pada otaknya.
Apa Saja Gejala Infeksi Amoeba Pemakan Otak?
Pada tahap awal infeksi amoeba pemakan otak, gejala-gejalanya serupa dengan penyakit meningitis bakteri.
Gejala awal akan muncul sekitar 1-9 hari setelah pertama kali terpapar amoeba, teman-teman.
Gejala infeksi amoeba pemakan otak ini seperti sakit kepala, demam, mual, dan juga muntah.
Seiring berjalannya waktu, gejala-gejalanya akan semakin parah. Hal ini menandakan perkembangan amoeba yang semakin cepat.
Gejalanya seperti leher kaku, kesadaran terganggu, kesulitan untuk fokus, kehilangan keseimbangan, kejang, hingga halusinasi.
Ketika gejala parah mulai muncul, penyakit akan berkembang dengan cepat dan bisa menyebabkan kematian.
Ada Tiga Negara yang Sudah Melaporkan Kasus
Baca Juga: 6 Cara Meningkatkan Daya Tahan Tubuh, Penting Dilakukan Selama Musim Hujan
Hingga kini, ada tiga negara yang sudah melaporkan kasus amoeba pemakan otak ini di tahun 2022, antara lain:
1. Korea Selatan
Korea Selatan menjadi negara yang kini ramai disebut melaporkan temuan infeksi dari Naegleria Fowleri atau amoeba pemakan otak.
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) sudah mengkonfirmasi bahwa ada seorang warga negara Korea yang terjangkit.
Meskipun kemungkinan penularan dari manusia ke manusia rendah, namun KDCA tetap meminta penduduk untuk waspada.
2. Amerika Serikat
Selain di Korea Selatan, Amerika Serikat juga sudah menemukan kasus amoeba pemakan otak, teman-teman.
Selama tahun 2012-2021 hanya ada 31 infeksi di AS. Namun, infeksi yang ada di AS hampir selalu berakibat fatal.
Menurut Pusat Pencegahan Penyakit AS (CDC), amoeba ini biasanya ditemukan di air tawar yang hangat.
3. Pakistan
Di tahun 2022, negara Pakistan sudah menemukan enam kasus infeksi amoeba ini. Terakhir kasus ditemukan pada Oktober lalu.
Baca Juga: Bisa Membahayakan, Ini Gejala Penyakit Jantung pada Kucing, Cek Kondisi Kucingmu Sekarang!
Dilansir dari Out Break News Today, sejak 2011, ibu kota Sindh, Karachi melaporkan sebanyak 90 orang meninggal terinfeksi.
Bagaimana Cara Mencegah Terkena Infeksi?
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah terkena infeksi amoeba pemakan otak, antara lain:
- Hindari berenang atau lompat ke danau, sungai, dan perairan yang hangat.
- Usahakan untuk menutup hidung saat menyelam ke air tawar yang hangat.
- Hindari menyentuh tanah di bawah air saat berenang di air tawar yang dangkal dan hangat.
Perlu diperhatikan, anak-anak dan orang dewasa muda adalah kelompok usia yang paling rentan terinfeksi.
----
Kuis! |
Dimana jenis amoeba pemakan otak biasa ditemukan? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Penglihatan Mulai Buram? Ini 3 Hal yang Bisa Jadi Penyebab Mata Minus pada Anak-Anak
Source | : | Kompas.com,Hello Sehat,CNN Indonesia |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR