Bobo.id - Teman-teman mungkin tidak sadar kalau konjungsi atau kata hubung sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Konjungsi bukan hanya digunakan saat menulis tapi juga saat berbicara.
Karena itu, penting untuk memahami konjungsi seperti yang diajarkan pada materi Bahasa Indonesia kurikulum merdeka kelas VII SMP.
Konjungsi merupakan kata hubung antarkata, antarklausa, atau antarkalimat.
Selain itu, konjungsi juga merupakan kata tugas yang menghubungkan dua atau satu bahasa yang sederajat.
Jadi, konjungsi merupakan penghubung yang membuat pembaca bisa memahami dengan mudah.
Penggunaan konjungsi juga sangat penting kedudukannya dalam suatu kalimat atau paragraf.
Konjungsi ini memiliki peran penting untuk menggabungkan dua kalimat atau kata berbeda hingga menjadi satu kesatuan.
Setiap konjungsi pun memiliki kegunaannya tersendiri sehingga tidak semua jenis konjungsi bisa digunakan sembarangan.
Agar lebih mengenal tentang konjungsi, berikut akan dijelaskan lima jenis konjungsi yang bisa digunakan.
Jenis-Jenis Konjungsi
Baca Juga: Mengenal Kata Hubung: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contoh dalam Bentuk Kalimat
1. Konjungsi Koordinatif
Konjungsi koordinatif merupakan kata hubung yang biasa dipakai untuk menggabungkan dua klausa dengan kedudukan setara.
Jadi, penggunaan konjungsi koordinatif akan menghasilkan kalimat yang disebut kalimat majemuk setara.
Penggunaan konjungsi ini tidak bisa diletakan pada awal kalimat, sehingga harus digunakan di antara dua kalimat yang akan digabungkan.
Contoh kata hubung atau konjungsi koordinatif adalah dan, tetapi, atau, serta sedangkan.
Contoh Kalimat:
- Ayah memotong rumput dan ibu memasak di dapur.
- Nina ingin menjadi dokter, tetapi ayahnya menyarankan untuk menjadi arsitek.
2. Konjungsi Subordinatif
Konjungsi subordinatif merupakan kata hubung yang digunakan untuk menggabungkan dua atau lebih klausa yang memiliki hubungan bertingkat.
Jenis konjungsi ini digunakan untuk membuat kalimat majemuk bertingkat.
Baca Juga: Penjelasan Majas Perumpamaan: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contohnya
Penggunaan konjungsi ini bisa diberikan pada awal kalimat atau di antarkalimat yang akan digabungkan.
Contoh konjungsi subordinatif, yaitu sejak, jika, dengan, dan sehingga.
Contoh Kalimat
- Aku akan mengunjungi rumahmu, jika hujan tidak turun dengan deras.
- Nina selalu terlihat anggun, seperti seorang putri kerajaan.
3. Konjungsi Korelatif
Konjungsi korelatif merupakan jenis kata hubung yang menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa yang memiliki fungsi sintaksis yang sama atau setara.
Jadi, jenis konjungsi ini akan menghubungkan bagian kalimat setara dengan cara berpasangan.
Contoh konjungsi ini adalah 'tidak hanya... tetapi juga...', 'jangankan... pun...', 'bukannya... melainkan...', 'bukan... hanya...', dan 'demikian... sehingga...'.
Contoh Kalimat
- Bukannya aku tidak ingin menonton pertunjukan musik itu, melainkan tiket pertunjukan itu terlalu mahal.
Baca Juga: Mengenal Imbuhan Infiks: Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Contoh Kalimat
- Minuman itu telah dibuat sedemikian rupa, sehingga rasanya sangat menyegarkan.
4. Konjungsi Antarkalimat
Konjungsi antarkalimat merupakan kata hubung yang berguna menggabungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya.
Karena itu, jenis konjungsi ini biasa berada di awal untuk memulai sebuah kalimat baru.
Selain itu, penulisan konjungsi ini juga selalu dipisahkan dengan tanda koma dengan kalimat yang akan digabungkan.
Contoh konjungsi antarkalimat adalah namun, dengan demikian, oleh sebab itu, dan lain sebagainya.
Contoh Kalimat
- Siswa kelas 10 pergi ke lapangan olahraga di samping sekolah. Setelah itu, mereka mulai membagi kelompok untuk bermain.
- Nina terkena flu minggu kemarin hingga tidak masuk sekolah. Selain itu, ia juga mengalami demam tinggi yang membuatnya sangat lemas.
5. Konjungsi Temporal
Konjungsi temporal merupakan kata hubung yang berkaitan dengan keterangan waktu.
Baca Juga: 4 Unsur Kebahasaan dalam Berita Eksplanasi dan Penjelasannya
Jadi, pada dasarnya konjungsi temporal selalu berkaitan dengan waktu, baik dalam kalimat atau antarkalimat.
Fungsi konjungsi ini yaitu untuk menghubungkan dua kalimat majemuk, baik sederajat atau setingkat, serta menyatakan keterangan waktu dalam sebuah kalimat.
Contoh Kalimat
- Setelah air mendidih kemudian masukan mi instan serta semua bumbu yang ada di dalamnya.
- Semua siswa sudah naik ke dalam bus sementara mereka masih bersantai di dalam toko oleh-oleh.
Nah, itu beberapa jenis konjungsi yang penting untuk dipahami agar tidak salah dalam penggunaannya.
----
Kuis! |
Kenapa konjungsi dianggap penting? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | gramedia.com |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR