Bobo.id - Pada materi Ilmu Pengetahuan Sosial Kurikulum Merdeka kelas 7 SMP, kita akan belajar tentang permasalahan kehidupan sosial budaya.
Keberagaman budaya di Indonesia sudah dimulai sangat lama. Kondisi geografis Indonesia turut mewarnai keberagaman ini.
Setiap masyarakat di berbagai wilayah Indonesia memiliki tokoh panutan, yang setiap tindakannya dijadikan teladan.
Tokoh itu saat ini setara dengan para influencer atau dalam KBBI dikenal dengan pemengaruh di media sosial.
Tokoh itu dijadikan sebagai simbol dan pengaruhnya dapat memengaruhi keragaman budaya yang berangkat dari isu yang memicu perlawanan.
Pada buku Kurikulum Merdeka, kita diajak untuk belajar tentang tokoh atau sosok dalam sejarah di tingkat lokal.
Tokoh-tokoh itu memperjuangkan tanah airnya dari serangan bangsa asing yang saat itu sedang gencar menguasai Nusantara.
Salah satu tokoh dalam sejarah di tingkat lokal adalah Malahayati, laksamana laut perempuan pertama di dunia modern.
Siapa Itu Laksamana Malahayati?
Konflik antara Aceh dan Portugis sudah terus berlanjut hingga akhir seperempat abad ke-17 dari abad ke-16.
Pada konflik antara Aceh dan Portugis, muncul tokoh-tokoh yang mempunyai peran penting untuk mempertahankan eksistensi dari Kerajaan Aceh.
Baca Juga: Cari Jawaban IPS, Bagaimana Kekuatan Maritim Jepara pada Masa Ratu Kalinyamat Berkuasa?
Di antaranya yang paling heroik adalah Keumalahayati. Warga setempat mengenalnya dengan Mahalayati atau Hayati.
Keumalahayati merupakan sosok laksamana Kerajaan Aceh. Laksamana adalah pangkat tertinggi untuk perwira Angkatan Laut.
Sebagai informasi, Keumalahayati adalah sosok laksamana wanita pertama di dunia modern, teman-teman.
Keberadaan Keumalahayati tidak hanya dikenal di Indonesia, tetapi juga di negara barat, seperti Belanda, Inggris, Portugis, dan Prancis.
Jika ditarik garis silsilah, Keumalahayati masih merupakan keturunan dari kalangan sultan-sultan Aceh terdahulu.
Ayahnya seorang laksamana yang bernama Mahmud Syah. Kakeknya bernama Muhammad Said Syah yang juga merupakan seorang laksamana.
Tugas Laksamana Keumalahayati
Laksamana Keumalahayati memimpin armada laut Kerajaan Aceh pada masa Sultan Alaidin Riayatsyah Al Mukminul (1589-1604).
Sebelum menjabat laksamana, Keumalahayati memimpin pasukan wanita yang suaminya gugur di medan perang saat peperangan Aceh-Portugis.
Pembentukan pasukan itu merupakan gagasan dirinya agar para wanita yang suaminya gugur di medan perang dapat menuntut balas.
Permohonan itu disetujui oleh Sultan Aceh. Pasukan wanita yang disebut Inong Bale ini mendapat pangkalan berupa benteng Kuta Inong Bale.
Baca Juga: Mengapa Perdangangan Internasional dapat Meningkatkan Ketergantungan Antarnegara?
Keumalahayati akhirnya menjabat sebagai laksamana yang bertugas untuk mengatur sejumlah pasukan laut itu.
Tugas lainnya adalah mengawasi kapal-kapal perang milik Kerajaan Aceh dan pelabuhan-pelabuhan yang berada di bawah syahbandar.
Semasa Laksamana Keumalahayati, kapal perang dan pasukan gajah menjadi kekuatan utama angkatan perang Kerajaan Aceh.
Selain di pusat pemerintahan kerajaan, kapal-kapal perang tersebut juga disimpan di daerah bawahan-bawahan.
Perjuangan Laksamana Keumalahayati Melawan Portugis
Kekuatan Keumalahayati sebagai seorang laksamana diuji ketika Kerajaan Aceh mendapat interaksi dari Belanda.
Kapal Belanda yang bernama de Leeuw dan Leeuwin pada tanggal 21 Juni 1599 berlabuh di ibu kota Kerajaan Aceh.
Cornelis de Houtman dan Frederick de Houtman yang merupakan dua bersaudara masing-masing memimpin kedua kapal itu.
Kapal Belanda itu disambut baik oleh Kerajaan Aceh. Kerajaan Aceh berharap mendapatkan kerja sama yang baik untuk perdagangan lada.
Namun, rupanya kapal Belanda itu ingin mengacau di Kerajaan Aceh. Laksamana Keumalahayati langsung menggagalkan upaya Belanda itu.
Menurut cerita, Cornelis de Houtman tewas dibunuh oleh Keumalahayati dalam duel satu lawan satu di geladak kapal.
Baca Juga: 6 Faktor yang Mendorong Terjadinya Perdagangan Internasional
O iya, Keumalahayati juga memegang jabatan sebagai troop commander. jabatan lain yang dipegang adalah diplomat.
Saat pembentukan pasukan armada Inong Bale, Keumalahayati pernah bersumpah di hadapan Sultan atas nama Tuhan.
Ia akan berjuang melawan musuh-musuh dari Kerajaan Aceh sampai titik darah penghabisan, teman-teman.
Keumalahayati melaksanakan sumpah itu hingga akhirnya gugur di medan pertempuran yang dimenangkan oleh Aceh.
Iskandar Muda, Keumalahayati,dan pasukannya berhasil melawan Portugis dan mengusirnya dalam pertempuran di Teluk Krueng Raya.
Kuemalahayati gugur dan dimakamkan di Lereng Bukit Kota Dalam, yaitu pada sebuah bukit terlarang di Desa Nelayan.
Laksamana Mahalayati kemudian masuk dalam jajaran 7 Warlord Women in The World dan juga sebagai Best Female Warrior at All Time.
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan laksamada? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com,ruangguru.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR