Sementara itu, kondensasi adalah proses perubahan air dari gas menjadi cair atau kita kenal dengan istilah pengembunan.
Kebalikan dari evaporasi, kondensasi terjadi di atmosfer ketika air telah dipengaruhi oleh perubahan suhu dan tekanan.
Dengan adanya proses kondensasi ini, air akan berkumpul menjadi awan hitam hingga akhirnya turun menjadi hujan.
Proses selanjutnya presipitasi yang terjadi karena adanya pendinginan dan penambahan uap air hingga air yang membentuk awan mencapai titik jenuh.
Semakin banyak air yang tersimpan di atmosfer, maka semakin banyak pula air yang ditampung oleh awan.
Jika awan sudah tidak bisa lagi menampung banyaknya air, maka air akan diturunkan ke bumi menjadi hujan.
Mengapa Suhu Udara Meningkat Sebelum Hujan?
Seperti pada proses hujan yang sudah tertulis di atas, tahap pertama terjadinya hujan adalah penguapan air di permukaan bumi.
Ketika menguap, diperlukan penyerapan energi dalam bentuk panas. Kemudian, energi panas ini akan disimpan pada molekul air ketika berada di atmosfer.
Namun, ketika berada di ketinggian tertentu, molekul-molekul air ini suhunya bisa menurun sehingga dapat membentuk awan.
Awan yang sudah terbentuk akan menetap di atmosfer. Sementara angin dan kestabilan tekanan udara akan menjaga awan tetap berada di atmosfer.
Baca Juga: Sering Terjadi Sebelum Hujan, Mengapa Petir Berbentuk Garis Zig-zag?
Hati-Hati Kandungan Gula di Minuman Manis, Bagaimana Memilih Minuman yang Tepat?
Source | : | Kompas.com,National Geographic |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR