Bobo.id - Wabah campak yang sering dialami oleh anak-anak kembali merebak di Indonesia dalam beberapa bulan terakhir ini.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan, Kejadian Luar Biasa (KLB) campak ada di 31 provinsi dengan total 3.341 kasus di tahun 2022.
Kemunculan kasus campak ini disebut akibat dari jumlah imunisasi yang rendah selama pandemi COVID-19, teman-teman.
Campak sendiri adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang sangat menular. Penyakit ini menyerang sistem pernapasan.
Dilansir dari Mayo Clinic, campak disebabkan oleh virus paramyxovirus yang ditularkan lewat kontak langsung dan melalui udara.
Siapa pun yang menghirup percikan liur orang yang terinfeksi virus itu, maka akan dengan mudah tertular campak.
Virus ini disebut bisa bertahan selama beberapa jam dan dengan mudah menempel pada benda-benda di sekeliling kita.
O iya, campak adalah salah satu penyakit berbahaya karena bisa menyebabkan komplikasi pada orang yang belum imunisasi campak.
Untuk itu, kita perlu mengetahui gejala yang patut diwaspadai terkait penyakit campak ini. Apa saja? Cari tahu bersama, yuk!
Gejala pada Penyakit Campak
Gejala campak umumnya akan muncul sekitar satu hingga dua minggu setelah seseorang terinfeksi virus paramyxovirus.
Dilansir dari Hello Sehat, beberapa gejala awal penyakit campak yang perlu diwaspadai, antara lain:
- Demam tinggi hingga 40 celcius.
- Mata merah dan berair.
- Batuk kering.
- Sensitif terhadap cahaya.
- Selera makan menurun.
- Lemas dan letih.
- Diare dan muntah-muntah.
Setelah dua hingga tiga hari gejala itu muncul, maka akan muncul bintik-bintik putih keabuan di mulut dan tenggorokan.
Selanjutnya, muncul juga ruam berwarna merah kecokelatan yang diawali dari sekitar telinga, kepala, leher, hingga menyebar ke seluruh tubuh.
Dilansir dari Kompas.com, ruam campak ini bisa berlangsung selama tiga hari dan mereda pada hari ke enam sejak gejala awal muncul.
Baca Juga: Penyakit Ini Sempat Mewabah di Zaman Dulu, tapi Kembali Merebak di Masa Modern, Salah Satunya Polio!
Jika teman-teman menemukan gejala itu, sebaiknya segera mendatangi layanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
Pengobatan dan Penanganan Penyakit Campak
Seperti kita tahu, penyakit campak disebabkan oleh virus. Hal ini membuat tidak ada pengobatan medis untuk kondisi ini.
Yap! Sama seperti penyakit yang disebabkan oleh virus lainnya, penyakit campak ini juga bisa sembuh dengan sendirinya.
Untuk meredakan gejala penyakit campak, kita perlu melakukan beberapa perawatan, antara lain:
- Minum banyak air untuk mencegah dehidrasi.
- Banyak istirahat dan hindari sinar matahari.
- Minum obat penurun demam dan pereda nyeri.
- Batasi kontak dengan lingkungan sekitar.
- Perhatikan asupan makanan bergizi.
Bagaimana Cara Mencegah Penyakit Campak?
Baca Juga: Waspada Gizi Buruk, Campak, dan Difteri
Seperti sudah Bobo jelaskan, campak adalah salah satu penyakit yang bisa menular dengan cepat melalui kontak fisik dan udara.
Oleh karena itu, cara terbaik untuk mencegah penyakit campak adalah dengan melakukan imunisasi campak.
Dilansir dari Halodoc, vaksin untuk penyakit campak adalah jenis vaksin MMR yang dapat melindungi dari campak, gondongan, dan campak Jerman.
Tenang saja, vaksin campak ini sudah dipakai selama hampir 60 tahun dan sudah terbukti aman dan efektif, kok.
Vaksinasi MMR untuk campak ini biasanya akan diberikan dua kali. Pertama, ketika kita masih berusia 15 bulan.
Vaksin kedua umumnya diberikan ketika kita berumur 5-6 tahun atau sebelum memasuki masa sekolah dasar.
Untuk mengetahui apakah teman-teman sudah dapat vaksin MMR, kamu bisa bertanya pada orang tuamu.
Selain pemberian vaksin, kita juga bisa mencegah penyakit campak dengan mengonsumsi makanan sehat sehingga kekebalan tubuh tetap terjaga.
Kekebalan tubuh yang terjaga membuat virus kesulitan untuk masuk dan menginfeksi tubuh teman-teman.
Baca Juga: Mengapa Tubuh Harus Diimunisasi?
----
Kuis! |
Apa nama virus yang mengakibatkan penyakit campak? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com,Mayo Clinic,Hello Sehat,Halodoc.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR