Bobo.id - Apakah teman-teman tahu makanan nori?
Nori adalah nama dalam bahasa Jepang yang terbuat dari rumput laut yang dikeringkan.
Di Tiongkok, Nori disebut dengan haitai, sedangkan di Korea disebut gim.
Selain menjadi pembungkus makanan, nori juga bisa dinikmati langsung sebagai camilan yang gurih.
Jenis olahan rumput laut yang satu ini memang paling populer, termasuk di Indonesia.
Nori umumnya berbentuk lembaran dengan warna hijau tua dengan tekstur kasar dan permukaannya sedikit mengkilat.
Rumput laut yang dijadikan nori ini harus dihaluskan terlebih dahulu lalu dihamparkan menjadi lembaran dan dikeringkan hingga menyerupai kertas.
Banyak orang mengira bahwa nori terbuat dari alga hijau, karena nori memiliki warna hijau.
Padahal nori terbuat dari alga merah, lo! Bahan baku nori adalah alga merah jenis Porphyra.
Fakta Unik Alga Merah Bahan Baku Nori
Alga merah Porphyra tidak terdapat di Indonesia karena Porphyra hidup pada iklim subtropis.
Baca Juga: Kelompok Tumbuhan Tidak Berpembuluh, Ada Tumbuhan Lumut hingga Alga
Alga merah ini banyak tumbuh di perairan Jepang, Tiongkok, dan Korea.
Oleh sebab itu, banyak makanan menggunakan nori yang berasal dari ketiga negara tersebut, lo.
Budidaya alga merah untuk nori dilakukan pada musim panas.
Pada musim gugur di saat suhu air laut sekitar 20 derajat Celcius, perairan untuk budidaya nori dipasang sangkutan untuk menangkap spora alga merah.
Pemasangan sangkutan spora dilakukan pada wilayah perairan tempat tumbuhnya nori secara alami.
Spora alga merah kemudian dipindahkan ke wilayah perairan budidaya yang lebih dekat dengan pantai supaya mudah pengawasannya.
Alga merah akan tumbuh dengan cepat pada kondisi musim gugur.
Panen sudah dapat dilakukan setelah alga merah sudah dewasa.
Alga yang siap dipanen ditandai dengan warna lembaran atau thalus merah tua kecokelatan atau keunguan.
Setelah panen pertama, alga masih bisa dipanen berulang kali dengan masa istirahat 10 hari.
Setelah itu, alga pun diolah menjadi nori dengan cara dihaluskan dan ditekan.
Baca Juga: Anggur Laut, Alga Hijau yang Biasa Dimanfaatkan Sebagai Lalapan
Mengapa Nori Berwarna Hijau?
Meskipun dibuat dari alga merah, nori umumnya berwarna hijau tua atau hijau kehitaman.
Hal ini disebabkan alga memiliki klorofil untuk berfotosintesis. Tak hanya alga hijau, kemampuan fotosintesis juga dimiliki ganggang merah, lo.
Karena alga merah memiliki klorofil atau zat hijau daun, maka warna hijaulah yang mendominasi produk akhir nori. Inilah sebabnya banyak orang mengira nori dihasilkan dari alga hijau.
Manfaat Makan Nori
Nori mengandung vitamin C, vitamin B12, omega 3, hingga antioksiden yang sangat tinggi.
Sebagai produk dari rumput laut atau alga, nori juga memiliki serat yang tinggi.
Kandungan serat dalam selembar nori ini setara dengan nutrisi semangkuk bayam dan lebih tinggi dibanding semangkuk alpukat.
Selain itu, nori mengandung fitonutrien seperti polisakarida, mineral yodium, kalsium dan potasium atau kalium serta serat sangat bermanfaat untuk memperlancar saluran pencernaan dan mencegah susah buang air besar.
Nori juga bermanfaat untuk membantu mengatasi panas dalam dan gangguan usus ringan.
Umumnya orang Indonesia suka makan nori secara langsung sebagai camilan atau dijadikan taburan di atas nasi.
Baca Juga: Tidak Hanya Tanaman, Siput Laut Ini Juga Bisa Berfotosintesis, lo
----
Kuis! |
Apa nama nori dalam Bahasa Mandarin dan Korea? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Penulis | : | Niken Bestari |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR