Bobo.id - Teman-teman, pernahkah kamu tahu sedalam apa lautan di Bumi?
Lautan di Bumi punya bagian dalam yang disebut palung. Menurut ciri kenampakan alamnya, palung yaitu tanah yang berlekuk dalam dan berisi air.
Ada banyak palung di lautan Bumi, namun yang paling terkenal yaitu Palung Mariana.
Dilansir dari National Geographic, Palung Mariana memiliki kedalaman yang mencapai 11.034 meter.
Kedalaman ini diketahui melebihi ukuran Gunung Everest, yang memiliki tinggi mencapai 8.848 meter.
Palung Mariana merupakan zona subduksi, yang terbentuk ketika lempeng Pasifik menyelam di bawah lempeng Filipina.
Faktanya, Palung Mariana juga disebut sebagai rumah bagi beberapa dasar laut tertua, yang di antaranya berusia sekitar 180 juta tahun.
Selain itu, tekanan di dalam Palung Mariana mencapai 703 kilogram per meter persegi, lo, teman-teman.
Tekanan ini 1.000 kali lebih berat daripada tekanan yang dirasakan di laut biasa. Jika diibaratkan, tekanan Palung Mariana setara 50 jumbo jet ditumpuk.
Lantas, adakah hewan laut seperti ikan dan mikroorganisme yang bertahan hidup di Palung Mariana?
Yuk, cari tahu fakta menarik hewan-hewan yang hidup di Palung Mariana dan cara mereka bertahan hidup!
Baca Juga: 7 Fakta Hewan yang Bikin Terharu, Salah Satunya Sapi yang Punya Sahabat
Ada Ikan di Palung Mariana
Menurut penelitian, di titik terdalam lautan ini ternyata hidup ikan berwarna merah muda dengan tubuh berlendir, yang tubuhnya seperti kecebong besar.
Uniknya, populasi ikan ini dapat bertahan hidup dalam kegelapan total dan tekanan yang dahsyat.
Ikan-ikan tersebut diketahui merupakan predator puncak di kawasan yang dalam itu. Artinya, ada hewan-hewan lain yang mereka mangsa di sana.
Sekelompok peneliti dari Tiongkok mencoba memahami anatomi dan genetik ikan dari Palung Mariana tersebut.
Penelitiannya diterbitkan di Nature Ecology & Evolution, dan mereka menemukan beberapa keanehan.
Pertama, ikan tersebut mempunyai celah di bagian tengkoraknya, yang membantu mereka menyeimbangkan tekanan internal dan eksternal.
Kedua, sebagian besar tulang yang menopang tubuh ikan tersebut termasuk tulang rawan.
Dengan tulang rawan inilah, ikan-ikan dapat berenang secara fleksibel dan mampu menahan tekanan.
Selanjutnya, ikan-ikan ini dilengkapi dengan zat yang disebut trimethylamine N-oxide (TMAO), yang berfungsi menstabilkan protein.
Tidak banyak jenis ikan yang memiliki zat TMAO ini, sebab pada tekanan yang tinggi, ikan mengalami kesulitan melakukan pemindahan zat ke dalam dan luar sel.
Baca Juga: 8 Ikan yang Pantang Dikonsumsi Meskipun Rasanya Enak, Apa Saja?
Keanehan keempat yaitu mata ikan tidak berfungsi dan tidak menanggapi cahaya.
Para peneliti beranggapan hal ini berkaitan dengan fakta bahwa di tempat yang gelap gulita, ikan-ikan yang disebut snailfish ini kekurangan gen fotoreseptor.
Organisme Lain di Kedalaman Mariana
Di dalam Palung Mariana, juga terdapat mikroba yang bertahan hidup dengan bahan kimia seperti metana atau belerang.
Organisme yang paling umum ditemukan di dalam Palung Mariana yaitu amuba raksasa (xenophyophores), udang tak bercangkang (Amphipoda), dan teripang kerdil (holothurian).
Menurut penelitian yang baru diterbitkan pada tahun 2016, juga ada spesies ubur-ubur berukuran kecil dengan kepala bersinar di Palung Mariana.
Tidak hanya organisme hidup, zat polutan yang mencemari laut juga dapat mencapai titik terdalam ini, yaitu zat PBC (polychlorinated biphenyls).
PBC adalah zat kimia buatan manusia yang banyak digunakan dalam alat-alat listrik, tinta, cat, hingga lem.
----
Kuis! |
Bagaimana Palung Mariana terbentuk? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR