Bobo.id - Pada materi Ilmu Pengetahuan Sosial Kurikulum Merdeka Kelas 7 SMP, kita akan belajar tentang upaya pemberdayaan masyarakat.
Dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari, manusia membutuhkan pengorbanan ekonomi berupa uang.
Uang merupakan benda yang memiliki satuan hitung dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah untuk melakukan transaksi.
Untuk mendapatkan uang, manusia melakukan pekerjaan dan setiap pekerjaan memberikan hasil uang (pendapatan) yang beragam.
Selain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, uang yang didapatkan ini juga digunakan untuk menabung dan investasi.
Oleh karena itu, diperlukan literasi keuangan yang cukup untuk masyarakat sebagai upaya pemberdayaan masyarakat, teman-teman.
Nah, kali ini Bobo akan menjelaskan materi tentang literasi keuangan secara lengkap. Simak informasi berikut ini, yuk!
Literasi Keuangan
Setiap hari manusia melakukan keputusan keuangan dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Misalnya, tabungan dan investasi.
Prinsip dasar keuangan tradisional adalah perilaku rasional, yang artinya setiap manusia diasumsikan selalu rasional dalam pengambilan keputusan.
Mengapa harus rasional? Hal ini dilakukan dengan tujuan agar bisa mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan.
Baca Juga: 4 Contoh Manfaat Lembaga Keuangan bagi Masyarakat, Materi IPS
Pembuatan keputusan salah satunya disebabkan oleh literasi keuangan. Literasi yang kurang akan mengakibatkan keputusan keuangan yang tidak terarah.
Pengetahuan tentang literasi sangat penting di masa sekarang karena pertumbuhan produk keuangan sangat cepat dan mudah diakses oleh semua orang.
Literasi keuangan sendiri merupakan pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang bisa memengaruhi sikap dan perilaku individu.
Hal ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan dalam rangka mencapai kesejahteraan.
Lierasi keuangan menurut OJK merupakan serangkaian aktivitas untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kemampuan agar bisa mengelola keuangan.
Berdasarkan survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2019, tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 38,03%.
Angka itu tergolong rendah dan menunjukkan kalau kemampuan masyarakat dalam membuat keputusan dan pengelolaan keuangan masih tergolong rendah.
Dampak Pemahaman Literasi Keuangan
Tahukah teman-teman? Pemahaman literasi keuangan tentu sangat berdampak pada keputusan keuangan yang diambil oleh masyarakat.
Masyarakat yang tidak memahami konsep tentang keuangan akan menghabiskan pendapatannya untuk transaksi.
Selain itu, mereka juga akan melakukan pinjaman yang lebih besar dibandingkan dengan jumlah uang yang disimpan dan membayar bunga pinjaman yang tinggi.
Baca Juga: Pengertian Koperasi: Tujuan, Prinsip, Jenis-Jenis, dan Contohnya
Sebaliknya, orang yang memiliki literasi keuangan dengan baik akan menghabiskan pendapatannya dalam bentuk tabungan maupun investasi.
Prinsip dasar ekonomi yang digunakan sebagai dasar literasi keuangan, seperti penganggaran, tabungan, investasi, pinjaman, hingga asuransi.
Kemampuan seseorang dalam memahami literasi keuangan menurut OJK dibagi menjadi empat tingkatan, yakni:
1. Well Literate
Well literate merupakan kondisi ketika seseorang mempunyai keterampilan untuk memanfaatkan layanan dan produk keuangan dengan baik.
Hal ini karena keyakinan dan pengetahuan yang dimiliki terhadap layanan dan produk keuangan tersebut juga sudah baik.
2. Sufficient Literate
Sufficient literate merupakan kondisi ketika seseorang mempunyai keyakinan dan pengetahuan terhadap layanan dan produk keuangan.
Meski begitu, kemampuan untuk memanfaatkan layanan dan produk keuangannya tidak sebaik orang di tingkatan well literate.
3. Less Literate
Less literate merupakan kondisi ketika seseorang kurang memiliki pengetahuan mengenai lembaga jasa keuangan.
Baca Juga: Ternyata Menyimpan Uang Tidak Hanya di Bank, Apa Saja ya? Yuk, Simak!
Selain itu, mereka juga kurang memiliki beberapa pengetahuan tentang produk lembaga serta jasa keuangan, teman-teman.
4. Illiterate
Illiterate merupakan kondisi ketika seseorang tidak mempunyai sama sekali keyakinan dan pengetahuan terhadap layanan dan produk keuangan.
Selain itu, mereka juga tidak memiliki keterampilan dalam memanfaatkan layanan dan produk keuangan dengan baik.
Seseorang dengan literasi keuangan baik atau well literate akan lebih mudah melakukan pengelolaan keuangan yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Mereka cenderung paham tentang bagaimana mengelola keuangan hingga akhirnya mencapai tujuan keuangannya.
Adapun manfaat memahami literasi keungan bagi masyarakat, antara lain:
- Mampu menyeleksi, memanfaatkan produk, layanan keuangan sesuai kebutuhan.
- Melakukan perencanaan keuangan yang baik.
- Terhindar dari investasi bodong atau investasi yang tidak jelas.
Baca Juga: Wah, Dulu Ada Uang Koin Logam Rp100.000, lo! Apa Kamu Pernah Tahu?
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan literasi keuangan? |
Petunjuk: cek di halaman 2! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR