Bobo.id - Akhir-akhir ini, hampir setiap hari beberapa wilayah di Indonesia diguyur oleh hujan. Bagaimana dengan wilayahmu?
Setelah hujan reda dan keadaan langit masih terang, tak jarang kita akan melihat pelangi yang indah di langit.
Pelangi adalah salah satu fenomena alam akibat pembiasan cahaya yang berasal dari percikan air hujan yang terkena cahaya Matahari.
Pelangi biasanya tampak berbentuk setengah lingkaran dengan beberapa warna yang terlihat menyatu, teman-teman.
Ada beberapa warna yang terlihat pada pelangi, mulai dari merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, hingga ungu.
Terlihat warna-warni membentuk setengah lingkaran, bagaimana sebenarnya bentuk pelangi? Kita cari tahu, yuk!
Bentuk Pelangi Bukan Setengah Lingkaran
Dilansir dari situs How Stuff Works, pelangi sebenarnya bukan berbentuk setengah lingkaran, melainkan lingkaran utuh.
Sebagai informasi, pelangi ini terbentuk karena adanya pembiasan cahaya Matahari yang melewati tetesan hujan.
Proses pembiasan kemudian akan memisahkan cahaya putih menjadi berbagai spektrum warna yang teman-teman lihat di pelangi.
Pembiasan inilah yang kemudian membuat sinar Matahari yang dipantulkan oleh air menjadi bengkok.
Baca Juga: Bisakah Fenomena Pelangi Juga Terjadi di Planet Selain Bumi?
Selain itu, titik-titik air hujan yang memantulkan sinar Matahari ada banyak. Hal ini membuat Sinar Matahari akan terus membengkok.
Sinar Matahari yang terus membengkok ini akhirnya akan membentuk lingkaran.
Sehingga sebenarnya bentuk dari pelangi adalah lingkaran utuh, bukan hanya setengah lingkaran seperti yang biasa kita lihat.
Mengapa Pelangi Hanya Terlihat Setengah Lingkaran?
Kalau bentuk asli dari pelangi adalah lingkaran, lalu kenapa selama ini kita hanya melihat pelangi setengah lingkaran, ya?
Pelangi setengah lingkaran ini sebenarnya disebabkan oleh keterbatasan penglihatan mata manusia, teman-teman.
Dilansir dari Kompas.com, meskipun pelangi memiliki ukuran yang besar, pelangi yang kita lihat sering terhalang oleh tanah atau batas cakrawala.
Keterbatasan mata manusia ini menyebabkan kita hanya bisa melihat pelangi di sudut 42 derajat saja. Di luar sudut itu, tidak bisa terlihat.
Akibatnya, pelangi yang kita lihat akan berbentuk setengah lingkaran dan seolah-olah berakhir di tanah begitu saja.
Selain karena keterbatasan mata manusia, ada alasan lain mengapa kita melihat pelangi setengah lingkaran. Apa itu?
Hal ini karena permukaan Bumi membatasi jumlah tetesan air hujan dalam garis pandang kita, teman-teman.
Baca Juga: Tidak Bisa Terlihat Ujungnya, Sebenarnya Bagaimana Cara Pelangi Terbentuk?
Bisakah Kita Melihat Pelangi Berbentuk Lingkaran Utuh?
Saat melihat pelangi, sering kali kita melihatnya dari posisi yang rendah, sehingga sebagian sisi pelangi terhalangi oleh tanah serta cakrawala.
Sudah mengetahui bentuk sebenarnya, kemudian membuat kita penasaran apakah bisa melihat pelangi berbentuk lingkaran utuh.
Untuk bisa melihat pelangi berbentuk lingkaran utuh, kita harus berada di posisi yang cukup tinggi, teman-teman.
Misalnya, melihat pelangi di dalam pesawat, melihat pelangi di puncak gunung, atau melihatnya dari bukit yang tinggi.
Sebab, permukaan tanah yang tinggi merupakan titik antimatahari. Apa maksudnya?
Titik antimatahari adalah titik ketika langit atau tanah berada tepat 180 derajat dari Matahari terhadap sudut pandang mata kita.
Semakin tinggi titik antimatahari, maka kesempatan kita untuk melihat pelangi berbentuk lingkaran utuh semakin besar.
Artinya, ketika berada di ketinggian dan Matahari sedang berada di posisi rendah, kemungkinan besar kita bisa melihat pelangi secara utuh.
Hanya Terjadi di Bumi
Tahukah teman-teman? Kalau kita berada di planet lain, kita tidak bisa menikmati keindahan pelangi, lo.
Sebab, Bumi adalah satu-satunya planet dalam Tata Surya yang memiliki pelangi. Hal ini karena Bumi punya hujan dari air dan sinar matahari.
Semua planet di Tata Surya mendapat sinar matahari. Namun, hanya Bumi yang memiliki hujan dari air yang bisa membiaskan warna.
Dilansir dari Science Alert, hujan air memang hanya terjadi di Bumi. Planet lain juga mengalami hujan, namun berbeda dengan yang ada di Bumu.
Jenis material yang terjatuh dari langit sebagai hujan ini berbeda di setiap planetnya. Tergantung planet itu sendiri.
Misalnya, langit Mars bukan menurunkan air, melainkan menurunkan karbon dioksida. Sementara itu, langit Venus menurunkan asam sulfat.
Nah, itulah fakta menarik tentang pelangi yang sebenarnya berbentuk lingkaran utuh. Semoga bisa menjawab rasa penasaranmu, ya.
----
Kuis! |
Apa saja warna yang biasa terlihat pada pelangi? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Source | : | Kompas.com,Science Alert,How Stuff Works |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR