Saat sedang menangis, frekuensi kedipan mata juga akan meningkat untuk menyeka air mata agar tidak menghalangi penglihatan.
O iya, selain disebabkan karena jenis akivitasnya, ternyata jumlah kedipan manusia bisa berbeda tergantung usianya.
Bayi yang baru lahir, hanya berkedip dua kali dalam satu menit. Nah, jumlah kedipannya akan meningkat selama pertumbuhan.
Ketika remaja, manusia berkedip sekitar 15 kali per menit. Jumlah itu tidak jauh bereda dengan yang dialami oleh orang dewasa.
Berkedip Sering Tak Disadari Manusia, Mengapa?
Ketika mata berkedip, sering kali kita tidak menyadarinya. Kita baru menyadarinya ketika mata tak sengaja kemasukan debu atau kelilipan.
Lalu, mengapa kondisi mata berkedip hingga puluhan ribu kali dalam sehari, tidak disadari oleh manusia, ya?
Berdasarkan penelitian sebelumnya, ilmuwan membuat dugaan kalau memori kita ikut bekerja dalam hal ini, teman-teman.
Artinya, ada dua kemungkinan. Pertama, kita masih menyimpan memori penglihatan kita sebelum berkedip.
Kemungkinan kedua adalah kita memperbarui gambar di awal berkedip, sehingga mengisi gambar yang hilang saat bekedip.
Peneliti di Universitas Illinois juga mempelajari mengapa kita sering tidak merasa ada yang berubah meski mata sempat menutup saat berkedip.
Baca Juga: 5 Fakta Unik Air Mata Manusia, Salah Satunya Memiliki Struktur Lapisan Mirip Air Liur
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | Kompas.com,Healthline,Live Science |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR