Sementara itu, patahan Anatolia Timur membentang di sepanjang Lempeng Arab hingga bagian tenggara Turkiye.
Pergerakan di Patahan Anatolia Timur inilah yang diyakini menjadi pemicu gempa bumi dahsyat yang terjadi kemarin.
Patahan Anatolia Timur Jadi Penyebab Gempa
Patahan Anatolia Timur muncul sebagai konsekuensi dari tahap akhir tubrukan dataran Eurasia dan Arabia.
Hal itu terjadi di akhir pertengahan era Miocene atau sekitar 16 sampai 20 juta tahun yang lalu, teman-teman.
Patahan ini juga memiliki ciri yakni beberapa lengkungan di sekitarnya, seperti Lengkungan Goynu, Gokdere, dan Lake Hazar.
Patahan Anatolia Timur adalah patahan celah lurus. Lempeng batuan bergerak ke atas dan saling berlawanan di garis vertikal patahannya.
Hal inilah yang kemudian menyebabkan tekanan hingga salah satu lempeng tergelincir dalam gerak horizontal.
Akibatnya, gerakan tersebut melepaskan jumlah tekanan yang luar biasa dan bisa menyebabkan gempa, teman-teman.
Gempa besar ini juga diikuti oleh sekitar 40 gempa susulan yang satu diantaranya bermagnitudo cukup besar, yakni 6,7.
Gempa susulan ini membentang sepanjang sampai sekitar 200 km di sepanjang garis patahan besar, yakni Sesar Anatolia Timur.
Baca Juga: Gempa Terkini di Bali Diakibatkan Subduksi Lempeng, Apa Itu?
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR